Liputan6.com, Jakarta - Satu mesin mobil rupanya bisa menggunakan spesifikasi busi yang berbeda-beda. Rupanya ada penjelasan yang masuk akal di balik fenomena tersebut.
Diko Oktaviano yang menjabat sebagai Technical Support Product Specialist NGK Busi Indonesia memberikan penjelasan.
Baca Juga
"Mungkin kita akan melihat mobil A di Eropa dengan mobil B di daerah tropis misalnya di Indonesia, businya beda, padahal mesinnya sama. Mungkin misalnya fiturnya saja beda, yang satu pakai turbo," kata dia.
Advertisement
Mesin sama busi bisa berbeda
Perbedaan sedikit saja akan berpengaruh pada busi yang akan digunakan. Ia pun mencontohkan produk Suzuki Ertiga. Produk lama dengan All New Ertiga ternyata memiliki perbedaan di cylinder head.
Lebih jauh, ia memaparkan bahwa perbedaan ini bisa dilihat saat NGK menguji kerja busi di mesin berdasarkan suhu tertentu.
"Kami ada satu lab (saat kunjungan ke Jepang), ada satu mesin yang namanya simulasi udara. Di situ ada ruangan suhunya minus sampai -35 derajat. Waktu itu saya masuk kondisi badan enggak karu-karuan. Busi masuk situ lalu stop and go, kondisi traffic, running lagi, ini untuk mendevelop," kata dia.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tergantung Negara
Jadi, perlu dilihat di manakah mobil itu akan diluncurkan. Heat range mobil Eropa, misalnya, keluar panasnya lebih cepat. Heat range sendiri merupakan tingkat panas setiap busi untuk beradaptasi dengan mesin mobil.
"Hal-hal yang sifatnya seperti karakter mesin, fitur, itu kami mendevelop satu busi. Kadang-kadang develop bisa sampai 1 tahun. Sebab principal kendaraan undang kami akan meluncurkan mobil A-B-C... tolong bikin businya..." ujarnya.
Develop atau pengembangan melibatkan trial and error. Jika misalnya belum cocok, maka pihak NGK akan men-develop lagi.
"Heat range, firing point, itu sangat berpengaruh. Mesin sama, ada turbo, dan ada supercharge pasti beda. Mobil itu biasa di gunung atau di perkotaan, pasti beda," ujarnya.
Advertisement