Liputan6.com, Michigan - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memang seorang penggemar mobil. Bahkan, baru-baru ini, orang nomor satu Negeri Paman Sam itu baru saja mencoba pikap listrik terbaru, Ford F-150 Lightning.
Melansir Cartoq, Biden mencoba pikap emisi rendah ini langsung di pabriknya, di Michigan dalam sebuah kunjungan. Selain itu, presiden Amerika Serikat ke-46 ini mengungkapkan, jika pemerintah berencana menginvestasikan miliaran dolar untuk kendaraan listrik.
Saat mencoba Ford F-150 Lightning ini di tempat terbuka, pria berumur 78 tahun ini mencobanya dengan cukup brutal.
Advertisement
Baca Juga
Meskipun spesifikasi detail pikap listrik ini belum diungkap lebih detail oleh Ford, Biden mencoba kendaraan ini dengan berakselarasi dari 0 sampai 96 km/jam. Bahkan, ia berlari hingga kecepatan 80 mph atau hampir 130 km/jam.
Sebagai informasi, Ford F-150 Lightning kemungkinan hadir dengan motor listrik baik di bagian depan maupun belakang. Motor ini menghasilkan output gabungan sebesar 426 Ps pada varian SR dan 563 Ps pada varian ER, dengan torsi yang dihasilkan sebesar 1.051 Nm.
Ford menawarkan F-150 Lightning dengan dua pilihan paket baterai. Versi entry level menawarkan jarak mengemudi maksimum 370 km, sedangkan paket baterai lainnya menawarkan jarak mengemudi 483 km.
Presiden AS Joe Biden Ingin Armada Pemerintahan Diganti dengan Mobil Listrik
Saat masa kampanye, Joe Biden pernah menyatakan jika dirinya terpilih nanti maka akan mengganti seluruh armada Federal Amerika Serikat dengan mobil listrik. Kini, Presiden AS terpilih tersebut siap mewujudkannya.
Dilansir dari Autoevolution, Biden menyampaikan dalam jumpa pers, bahwa armada mobil listrik itu akan dibuat oleh Amerika Serikat sendiri.
Program ini dia sebut sebagai mobilisasi investasi publik dan infrastruktur pengadaan serta R&D terbesar sejak Perang Dunia II.
Tapi jumlah armada yang akan diganti disebut sebagai kabar buruk. Seluruh armada Federal AS itu ada lebih dari 645.000 kendaraan untuk pengguna sipil dan militer, serta 140.000 truk.
Truk pengiriman surat kemungkinan akan menjadi prioritas dalam penggantian armada dengan kendaraan listrik. Sedangkan untuk lainnya, akan dilakukan bertahap selama jangka waktu satu tahun.
Penggantian armada itu disebut akan menghabiskan dana luar biasa besar. Tapi hal itu disebut akan menghemat biaya dan pemeliharaan armada dalam jangka panjang.
Advertisement