Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong agar Indonesia masuk ke dalam global supply chain untuk ekonomi hijau atau green economy. Salah satunya dengan industrialisasi mobil listrik yang akan jadi motor penggerak industri Indonesia di masa depan.
Jokowi mengatakan, industri baterai lithium untuk mobil listrik saat ini banyak diolah dari kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Oleh karenanya, ia berupaya agar industri mobil listrik dapat segera beroperasi di Indonesia.
Baca Juga
"Ini akan menjadi sebuah sinyal Indonesia akan menjadi motor bagi perkembangan industri masa depan yang berpengaruh dan disegani," kata Jokowi dalam sebuah cuplikan video, Rabu (27/1/2021).
Advertisement
Tak kalah penting, Jokowi mengingatkan ekonomi digital dan revolusi industri 4.0 akan menjadi fondasi utama ekonomi Indonesia di masa depan.
Dia pun meminta masyarakat Indonesia untuk ikut memanfaatkan digitalisasi tersebut dalam seluruh ranah kehidupan. Sebab Indonesia disebutnya sudah masuk menjadi pemain penting di ranah global.
"Tapi saya ingatkan semangatnya adalah ekonomi inklusif, pemanfaatan bersama untuk pengembangan UMKM, sehingga tidak ada satu pun yang tertinggal di setiap langkah kemajuan Indonesia," imbuh Jokowi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
125 Ribu Mobil Listrik Siap Mengaspal di 2021
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksi sebanyak 125 ribu unit mobil listrik dan 1,34 juta unit motor listrik bisa mengaspal pada tahun 2021 ini.
Dengan jumlah tersebut diharapkan ada potensi pengurangan konsumsi BBM sebanyak 0,44 juta kiloliter per tahun.
Untuk mendukung percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), pemerintah pun telah menerbitkan Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk KBLBB.
"Untuk mendorong percepatan KBLBB, telah diterbitkan Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk KBLBB yang mengatur standar, keselamatan serta ketentuan ketenagalistrikan, termasuk tarif dan insentif," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (19/1/2021).
Arifin menjelaskan pada 2021 pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) diproyeksikan mencapai 572 unit dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sebanyak 3.000 unit.
"Pada 2020 terbangun 180 unit SPKLU dan diharapkan sampai 2030 akan terbangun 31.859 unit SPBKLU," kata Menteri ESDM.
Nantinya SPKLU akan ditempatkan di sejumlah lokasi strategis, di antaranya pusat perbelanjaan, mall, area perkantoran, bandara, apartemen, pool taksi, dan SPBU.
"Dengan peningkatan kendaraan listrik pada tahun 2030 akan memberikan potensi pengurangan konsumsi BBM sebesar 6 juta kiloliter per tahun," kata Menteri ESDM.
Advertisement