Top 3 Berita Hari Ini: Negara-Negara Kiblat Dunia Modifikasi dan Logo BTS

Liputan6.com, Jakarta - Informasi mengenai negara-negara yang menjadi kiblat dunia modifikasi di Indonesia membuat penasaran pembaca Liputan6.com.

Selain itu, informasi terkait PPnBM 0 persen yang diperpanjang serta logo BTS yang disebut-sebut mirip Isuzu turut menjadi sorotan pembaca.

Berikut ringkasan artikel otomotif terpopuler yang terangkum dalam top 3 berita hari ini:

1. Negara-Negara Ini Jadi Kiblat Dunia Modifikasi Mobil di Indonesia

Bicara mengenai cars culture di Indonesia saat ini semakin ramai dengan banyaknya mobil-mobil keren yang tampil di sosial media. Beragam aliran modifikasi yang menyesaki cars scene Indonesia tersebut, antara lain adalah klasik, sampai modifikasi yang mengambil aliran JDM dan USDM.

Melihat makin ramainya cars scene tersebut, Hakim Putratama sebagai salah satu cars enthusiast, menjelaskan latar belakang mengenai fenomena tersebut di Indonesia. Terlebih untuk beberapa modifikasi yang ditampilkan, menurutnya masyarakat Indonesia banyak ter-influence dari Jepang, Amerika dan Eropa.

Selengkapnya baca di sini

Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 0 persen untuk pembelian mobil baru diperpanjang hingga Agustus 2021. Diskon 100 persen pajak itu sebelumnya hanya berlaku sampai dengan akhir mei 2021.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, Kementerian Keuangan sudah senada dengan Kementerian Perindustrian, bahwa Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) dapat diperpanjang.

Hal ini sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, diperlukan terobosan untuk tetap menciptakan iklim usaha yang kondusif di tengah kondisi pandemi.

Selengkapnya baca di sini

Beberapa waktu lalu para fans boyband BTS heboh dengan kolaborasi produk salah satu restoran cepat saji. BTS Meal pun membuat kehebohan di dunia maya dan nyata.

Saking hebohnya, antrean pesanan pun membeludak. Potret antre para driver ojek online yang mengular pun beredar di media sosial. Bahkan beberapa gerai restoran cepat saji itu mendapatkan peringatan sampai ditutup, karena dianggap melanggar protokol kesehatan COVID-19.

Selengkapnya baca di sini