Liputan6.com, Jakarta - Kejadian mobil Ford Mustang yang terbakar pada Senin (26/7/2021) sore di Jakarta Selatan, menjadi tanda tanya besar mengenai penyebabnya.
Mobil yang sempat ngehits melalui film 'Gone in 60 Second' ini memang menjadi mobil yang langka di industri otomotif Indonesia. Pemiliknya pun bisa dihitung dengan jari karena memang harga mobil ini terbilang fantastis.
Baca Juga
Untuk mendapat penjelasan atas kejadian tersebut, tim Liputan6.com menghubungi Wie Wie Rianto, salah satu tuner kawakan yang besar di dunia motorsport. Menurut pria tambun ini, ada dua kemungkinan yang menjadi penyebab terbakarnya mobil Mustang GT500 tersebut.
Advertisement
"Ya paling hubungannya yang pertama mungkin selang bensin, mungkin karena sudah kemakan usia. Dan daerah situ (kompartemen mesin) kan panas, di kanan kiri ada header knalpot, pasti kan selang bensin ada lewat situ atau di atasnya. Kalau menetes, kena knalpot ya nyala (memercikan api)," buka Wie Wie, ketika dihubungi melalui sambungan telepon.
Selain selang bensin yang bisa menjadi penyebab terbakarnya mobil langka tersebut, mekanik yang sering menangani mobil Rifat Sungkar ini menjelaskan bahwa dari kabel-kabel pun juga bisa menjadi penyebabnya.
"Kedua adalah harness atau kabel-kabel, kemungkinan korslet dan sekringnya terlalu besar sehingga menyebabkan kabelnya terbakar dan merembet ke yang lain yang mudah terbakar. Kalau saya bilang, penyebabnya kabel dan selang bensin. Karena yang paling krusial ya dua komponen itu." tambah Wie Wie.
Kemungkinan besar dari selang bensin memang menjadi perhatian utama dari tuner tersebut. Menurutnya, meskipun sudah diganti dengan yang baru, namun kualitas yang dibawa bisa saja tidak sebaik produk awalnya. Di samping itu, tidak ada jaminan bahwa meski sudah menggunakan selang braided, akan terbebas dari masalah tersebut.
"Kalau menurut saya ya bensin penyebabnya, itu kan dari depan apinya. Permulaan api dari bagian depan kalau kita lihat videonya, dan kemungkinan dari selang bensin dan dari kabel aja. Dan intinya kalau dikabel, sekring terlalu besar jadi kabel meleleh dan kena bahan yang mudah terbakar, seperti peredam itu yang bikin api lebih cepat besar," bebernya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tidak Ada Hubungan dengan Mesin yang Overheat
Meski banyak spekulasi dari warganet yang mengatakan bahwa terbakarnya mobil tersebut dikarenakan karena mesin yang overheat, namun tuner yang memiliki workshop di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, menepis anggapan tersebut.
Menurut Wie Wie, antara percikan api dan overheat tidak bisa dijadikan alasan mengapa mobil tersebut bisa terbakar. Pasalnya, jika mesin mengalami overheat, hanya membuat mesin mati dan tidak akan memercikan api.
"Kalau overheat enggak ada hubungannya dengan kebakaran. Overheat itu kan dalam arti airnya sudah lebih dari 110 derajat dan menjadi uap dan keluar, serta tidak bisa memicu adanya percikan api. Jadi tidak mungkin dari overheat itu yang menyebabkan kebakaran karena kan mesinnya juga berhenti posisinya," beber Wie Wie.
Sementara ketika ada spekulasi lain karena mobil tersebut tidak bisa digunakan untuk harian. Tuner yang biasa menangani supercar ini membantahnya.
Pasalnya, untuk harian mobil sekelas Ford Mustang GT500 ini masih bisa untuk harian serta tidak ada indikasi karena kemacetan yang terjadi di DKI Jakarta.
"Enggak masalah buat harian, di ruang kabin mesin itu paling panas kita bicara 130 derajat. Kondisi itu tidak bisa bikin lumer selang bensin sama kabel, tapi kalau usia pakai kan kita enggak tahu. Mungkin karena jarang dipakai, ya biasa kalau selang bensin. Kecuali kalau dia nabrak, nah ada short antara kubu positif dan negatif di bagian aki, baru bisa menyebabkab kebakaran," tandasnya.
Â
Advertisement