Liputan6.com, Jakarta - Produsen otomotif Cina terus mengepakkan sayapnya di luar wilayah domestik mereka. Kini, SAIC Motor, sebagai salah satu produsen otomotif terbesar di sana, telah merencanakan untuk mengekspansi wilayah Eropa.
Tidak tanggung-tanggung, dalam ekspansinya tersebut, mereka menargetkan bakal mendirikan sekitar 1.200 titik dealer baru hingga penghujung tahun 2022.
Baca Juga
Di samping itu, mereka juga telah menargetkan akan menjual mobil mereka sebanyak 120.000 unit sepanjang 2022.
Advertisement
Salah satu produk yang bakal mereka gencarkan adalah mengadirkan MG CyberE, sebuah model baru yang menggunakan platform kendaraan all electric.
Sesuai rencananya, mereka juga akan menargetkan mobil Cina ini bisa dinikmati oleh semua konsumen di belahan dunia manapun.
Berdasarkan laporan media yang dirilis pada September 2021 lalu, perusahaan telah merencanakan bahwa akan menghadirkan empat model untuk seri Cyber.
Keempat model tersebut adalah CyberE, Cyberster, CyberS dan model tertingginya adalah CyberX.
Bicara performa penjualannya, SAIC Motor berhasil menorehkan pencapaian yang pesat. Volume ekspor yang dibukukan oleh mereka sepanjang Januari 2022 sudah mencapai 65.429 unit dengan mengalami peningkatan sebesar 74,4 persen dibandingkan tahun lalu.
Pencapaian tersebut terbilang mumpuni karena melihat situasi dan kondisi saat ini yang masih didera dengan pandemi Covid-19, tetapi mereka bisa memaksimalkan penjualan untuk beberapa model andalannya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penjualan GWM Dihentikan Sementara
Great Wall Motor baru-baru ini mengumumkan bahwa untuk sementara waktu, mereka tidak membuka pesanan mobil dari konsumen. Hal ini mulai diberlakukan untuk sub brand mereka, Ora, baik untuk model Black Cat atau White Cat.
Tidak hanya memberhentikan pesanan yang dilakukan konsumen, tetapi, sebagai holding perusahaan tersebut, GWM, juga turut melakukan penyetopan pengiriman unit ke dealer-dealer.
Melansir Gasgoo Autonews, langkah tersebut terpaksa dilakukan karena satu dan lain hal. Dari pemaparan pihak internal, dikatakan penghentian pemesanan sementara ini juga terdampak dari kondisi krisis microchip yang tengah melanda sektor otomotif.
Dalam laporannya, kebijakan penutupan pesanan sementara dikarenakan terbatasnya pasokan microchip dan suku cadang mobil serta penarikan subsidi mobil listrik yang dilakukan oleh pemerintah Cina.
Advertisement