Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi dan mesin pencari China, Baidu Inc., menyatakan telah memperoleh izin pengoperasian layanan Robotaxi tanpa pengemudi di jalan terbuka. Izin operasi tersebut dikeluarkan oleh otoritas kotamadya barat daya Chongqing dan pusat kota Wuhan, Cina.
Dengan izin ini, memungkinkan robotaxi komersial untuk menawarkan tumpangan kepada publik secara otonom dengan aman. Izin ini mulai berlaku pada Senin (8/8/2022).
Baca Juga
Baidu mengatakan, mereka menandai perolehan izin tersebut sebagai "titik balik" dalam pembuatan kebijakan Cina menuju tren mobil otonom.
Advertisement
"Izin-izin ini memiliki arti penting yang mendalam bagi industri ini," kata Chief Safety Operation Officer Baidu's Intelligent Driving Group, Wei Dong.
Pada awalnya, Baidu akan menyebarkan lima robotaxi berbayar di setiap kota, di mana mereka akan diizinkan untuk beroperasi di area yang ditentukan mulai pukul 09.00 hingga 17.00 di Wuhan, dan 09.30 hingga 16.30 di Chongqing.
Area layanan Robotaxi ini mencakup 30 km persegi di Distrik Yongchuan Chongqing dan 13 km persegi di Zona Pengembangan Ekonomi & Teknologi Wuhan.
Pada April 2022, Apollo Baidu dan Pony.ai yang didukung Toyota Motor Corp mengatakan bahwa mereka menerima izin di Beijing untuk menyebarkan Robotaxi tanpa pengemudi yang aman di kursi pengemudi di jalan terbuka dalam area 60 km persegi.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berlanjut ke Beijing, Shanghai dan Shenzhen
Namun, izin di Beijing masih mengharuskan mereka untuk memiliki pengemudi yang bertanggung jawab atas keselamatan di kursi penumpang. Layanan ini pun telah dimulai di kota tersebut.
Wei mengatakan, Baidu juga sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah daerah di Beijing, Shanghai dan Shenzhen, untuk mendapatkan lisensi dalam waktu satu tahun untuk menguji Robotaxi tanpa pengemudi dan tidak berbayar di kota-kota tersebut.
Upaya China untuk mempercepat uji coba dan izin kendaraan otonom datang ketika regulator AS juga mendorong kebijakan mengemudi otomatis.
Di sisi lain, layanan robotaxi Baidu Apollo Go telah mengoperasikan lebih dari 1 juta perjalanan di 10 kota di China sejak diluncurkan pada tahun 2020.
Baidu belum melaporkan masalah apa pun dengan layanan tersebut dan belum memberikan rincian berapa banyak yang telah diinvestasikan dalam proyek itu.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement