Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat dengan kasus dieselgate yang sempat menghantam Volkswagen Group? Kini, raksasa otomotif asal Jepang, Toyota, dikabarkan digugat konsumennya lantaran melakukan kecurangan terhadap hasil emisi mesin diesel pada beberapa model yang diniagakan di Australia.
Class Action hukum baru ini menuduh Toyota Australia telah menyesatkan konsumen, di mana mobil yang mereka jual disinyalir telah dimanipulasi terkait hasil emisi lantaran menggunakan perangkat kecurangan. Dalam tuduhan tersebut, disebutkan setidaknya ada sekitar 500.000 unit mobil bermesin diesel mengalami hasil emisi yang berbeda.
Baca Juga
Adapun model-model yang disebutkan dalam laporan dan terindikasi dimanipulasi antara lain Land Cruiser Prado, Land Cruiser 70 Series, Land Cruiser 200 Series, Land Cruiser 300 Series, HiAce, Granvia, Fortuner dan HiLux.
Advertisement
"Toyota Australia mempertahankan standar pelaporan, pemantauan, dan evaluasi terkait dengan emisi untuk semua kendaraannya. Kami akan mempertahankan class action yang diumumkan hari ini (18/10/2022) dengan ketat," tulis perusahaan menanggapi class action yang dilayangkan oleh konsumen.
Di samping itu, tidak hanya dari perihal hasil emisi mesin diesel yang dianggap dipalsukan. Tetapi, sejalan dengan class action hukum tersebut, ada pula tuduhan baru di mana Pengadilan Federal menemukan lebih dari 250.000 unit kendaraan diesel Toyota yang dilengkapi dengan Diesel Particulate Filter (DPF), mengalami hal yang tidak sesuai dengan klaim pabrikan.
Atas penggunaan komponen yang salah ini, membuat mobil Toyota cepat rusak dan hal tersebut diklaim menyesatkan pelanggan di bawah Undang-Undang Konsumen Australia karena dengan sengaja melaporkan tingkat emisi berbahaya yang dihasilkan dari kendaraannya.
"Tuduhan dalam class action tentang penggunaan perangkat penghancur adalah masalah yang jauh lebih luas dan berdampak pada jangkauan yang lebih luas dari mobil Toyota," ungkap Juru Bicara Maddens Lawyers dalam sebuah pernyataannya.
Jika mengingat kembali kasus yang dialami Volkswagen Group, mereka kedapatan memiliki software jahat yang direkayasa ke dalam mobil Audi, Porsche dan Volkswagen dengan tujuan untuk menipu pengujian emisi dalam lingkungan laboratorium.
Mengenal Teknologi Night Vision yang Akan Disematkan di Mobil untuk Keselamatan
Industri otomotif memang tidak pernah padam untuk menampilkan ragam inovasi. Setelah teknologi keselamatan yang dikenal dengan Advance Driver Assistance System (ADAS), kini perusahaan di Jepang, Kyocera, akan menampilkan teknologi baru lagi yang disebutnya sebagai Night Vision.
Mendengar nama tersebut, tentu ini akan mengingatkan kita pada sebuah film peperangan, di mana teknologi Night Vision digunakan untuk mengenali musuh saat bertempur pada malam hari.
Untuk cara kerjanya sendiri, pada dasarnya teknologi ini akan mengenali objek yang dapat menimbulkan bahaya dan memberikan peringatan kepada pengemudi untuk mendukung berkendara secara aman. Teknologi ini juga menggunakan bohlam lampu depan biasa dan mengintegrasikan dioda yang menghasilkan cahaya infrared.
Kedua komponen tersebut akan menyala sebagai elemen pemancar cahaya tunggal, di mana infrared tadi kemudian akan ditangkap oleh sensor RGB-IR yang dipasang di kaca depan.
Pada dasarnya, konsep Night Vision ini mirip dengan teknologi kamera untuk sistem keselamatan ADAS.
Nantinya, data gambar yang dihasilkan tersebut kemudian akan mendeteksi kemungkinan bahaya di jalan melalui penggunaan teknologi pengenalan Artificial Intelligence (AI).
Advertisement