Tips Berkendara Aman dan Nyaman di Jalan Tol

Saat berkendara di jalan tol, diperlukan konsentrasi yang lebih tinggi.

oleh Arief Aszhari diperbarui 09 Feb 2023, 05:17 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2023, 05:17 WIB
Ilustrasi jalan tol Jasa Marga (Dok: PT Jasa Marga Tbk)
Ilustrasi jalan tol Jasa Marga (Dok: PT Jasa Marga Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Saat berkendara di jalan tol, diperlukan konsentrasi yang lebih tinggi. Karakteristik jalur bebas hambatan, cenderung membuat pengendara bersikap santai dan berkecepatan tinggi serta menyepelekan banyak hal.

Padahal, berkendara di jalan tol justru membutuhkan konsentrasi tinggi. Pasalnya, seluruh kendaraan yang melintas di jalan tol diwajibkan untuk melaju dengan batas minimal dan maksimal, sehingga risiko berbahaya pun mengalami peningkatan.

Berikut, tips berkendara aman dan nyaman dari Training Director The Real Driving Center (RD) Indonesia, Marcell Kurniawan:

1. Jaga Kecepatan Kendaraan

Pastikan Anda menaati batas minimum dan maksimum kecepatan kendaraan yang telah diatur oleh rambu lalu lintas yang terdapat di jalan tol. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu maupun membahayakan Anda maupun pengendara lainnya.

Menurut Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), batas kecepatan minimum kendaraan di tol adalah 60 km/jam, sedangkan untuk kecepatan maksimum kendaraan terbagi menjadi 2 aturan yaitu 80 km/jam untuk tol dalam kota dan 100 km/jam untuk tol luar kota.

Apabila melebihi batas kecepatan maksimum, maka potensi terjadinya kehilangan kendali terhadap kendaraan semakin tinggi, jarak henti kendaraan semakin jauh, meningkatkan konsumsi BBM, mengurangi efektivitas peralatan pelindung seperti safety belt dan air bag, serta meningkatkan tingkat keparahan kecelakaan yang dapat menyebabkan cedera yang lebih buruk.

2. Gunakan Lajur yang Tepat

Sesuai rambu jalan tol, lajur kiri digunakan untuk kendaraan lambat, lajur tengah untuk kendaraan cepat, dan lajur kanan untuk mendahului.

Pastikan Anda menggunakan lampu sein saat akan mendahului dan tidak menjadi lane hogger (kondisi di mana pengemudi berjalan statis di lajur kanan, padahal di depannya tidak ada kendaraan lain) karena akan mengganggu lalu lintas kendaraan yang ingin mendahului, dan jangan pernah mendahului dari bahu jalan.

3. Menjaga Jarak Aman dengan Kendaraan di Depan

Selalu ingat mengenai aturan 3 detik, yaitu menjaga jeda kendaraan kita dengan kendaraan di depan selama 3 detik agar memiliki jarak dan waktu yang cukup untuk bereaksi atau berhenti saat ada bahaya. Apabila jalanan hujan atau licin, tambahkan jedanya menjadi 5 detik.

4. Rasakan dan Segera Sadari Apabila Ada Indikasi Kerusakan pada Kendaraan

Saat berkendara, penting untuk memastikan kendaraan selalu dalam kondisi prima. Langsung sadari apabila terdapat getaran yang tidak biasa atau pergerakan kendaraan yang bisa mengindikasikan kerusakan.

5. Amati Kondisi Lalu Lintas Sekitar

Secara terus menerus, Anda perlu memandang jauh ke depan dan memeriksa spion sesering mungkin untuk dapat mengamati kondisi lalu lintas sekitar.

Hal ini penting untuk dilakukan agar Anda dapat mengobservasi kondisi di sekitar sehingga dapat mengenali potensi bahaya yang mungkin terjadi dan mengenali cara terbaik untuk menghindarinya dengan tepat.

6. Konsentrasi dan Tidak Distraksi saat Mengemudi

Saat berkendara di jalan tol, mobil melaju dalam kecepatan tinggi. Apabila Anda terdistraksi sedetik saja saat kecepatan 100 km/jam, itu berarti Anda telah tidak melihat jalan sejauh sekitar 28 meter. Jadi, pastikan selalu berkonsentrasi dan jangan ada distraksi saat mengemudi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya