Mobil Balap Toyota Yaris GR Sport Raih Podium 2 Meski Alami Masalah Mesin

Mobil balap Toyota Yaris GR Sport yang dikemudikan Haridarma Manoppo, pembalap Toyota Gazoo Racing Indonesia, mengalami kendala saat melakoni putaran kedua Kejurnas Indonesia Touring Car Race (ITCR) 1600 Max, pada Minggu (16/7/2023).

oleh Fahmi Rizki diperbarui 17 Jul 2023, 17:02 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2023, 17:02 WIB
Toyota Yaris GR Sport sempat memimpin balapan di ITCR 1600 Max (Adrenal Rio)
Toyota Yaris GR Sport sempat memimpin balapan di ITCR 1600 Max (Adrenal Rio)

Liputan6.com, Jakarta - Mobil balap Toyota Yaris GR Sport yang dikemudikan Haridarma Manoppo, pembalap Toyota Gazoo Racing Indonesia, mengalami kendala saat melakoni putaran kedua Kejurnas Indonesia Touring Car Race (ITCR) 1600 Max, pada Minggu (16/7/2023).

Dalam balapan yang berlangsung di Sirkuit Sentul Internasional, Bogor, Jawa Barat, tim balap pabrikan Toyota Astra Motor harus memupuskan harapannya untuk menguasai jalannya balapan, dan mereka harus puas berada di podium kedua.

Dalam keterangannya, Haridarma Manoppo, membeberkan perihal masalah yang menghantui mobil balapnya. Padahal, saat sesi latihan, performa mobil balap yang ia geber tidak mengalami kendala.

Bahkan, saat sesi kualifikasi dan super pole yang dilakukan pada Sabtu (15/7/2023), performa Toyota Yaris GR Sport mencetak waktu tercepat dan berhak memulai balapan dari posisi terdepan.

"Semenjak lap ke tiga itu, ada indikator pada mobil saya yang nyala seperti alarm. Jadi itu memberitahukan bahwa suhu temperatur mesin naik, dan saat itu kondisi mesin mobil menuju overheat tapi belum sampai overheat," jelas Haridarma soal kendala yang dialami pada mobil Toyota Yaris GR Sport.

 

Toyota Yaris GR Sport yang digeber Haridarma Manoppo (Adrenal Rio)
Toyota Yaris GR Sport yang digeber Haridarma Manoppo (Adrenal Rio)

Karena terkendala dengan permasalahan tersebut, maka ia harus memutar otak bagaimana caranya untuk menjaga suhu mesin. Pembalap dengan nomor 39 ini lantas memilih untuk mengendalikan putaran mesin mobil dengan cara mengubah shifting point persneling untuk menyiasati kondisi tersebut.

"Saya harus menurunkan RPM untuk shifting point, jadi dari contoh semula mengoper gigi pada 8.000 RPM, saya harus sesuaikan, dengan turun ke 7.500 RPM lalu turun lagi ke 7.000 RPM. Begitu alarm mati, kita coba gas lagi, dan ternyata nyala lagi indikatornya. Karena ada hal itu, jadi saya harus mengatur strategi untuk maintain kondisi suhu mesin mobil," tambahnya.

Apabila dengan kondisi tersebut ia tetap paksakan performa mobil, maka kondisi terburuknya adalah mesin akan jebol dan ia tidak bisa menuntaskan balapan. Pasalnya, jika kondisi tersebut terjadi maka ia tidak akan mendapatkan poin kejuaraan.

 

Terkendala Sektor Kaki-Kaki

Selain dari permasalahan pada suhu mesin tadi, pembalap ini juga merasa settingan kaki-kaki pada mobil balap Toyota Yaris GR Sport belum maksimal. Pasalnya, saat ia melihat data logger, ada perbedaan yang signifikan, sehingga performa maksimal tidak bisa ditampilkan pada seri kedua ini.

"Saya sendiri merasa ada kekurangan di kaki-kaki, entah di ban atau suspensi. Tapi arahnya, kalau menurut saya lebih ke ban. Saat kita lihat data, banyak perbedaan speed di tikungannya. Settingan suspensi juga menurut saya kurang maksimal, jadi handlingnya harus direvisi lagi," tandasnya.

Infografis Tips Hadapi Cuaca Ekstrem agar Tetap Selamat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tips Hadapi Cuaca Ekstrem agar Tetap Selamat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya