Liputan6.com, Jakarta - Mobil listrik BYD Atto 3 mendapat respons positif di India. Dilaporkan, BYD dalam sehari mengirim 200 Atto 3 EV ke pelanggan melalui jaringan dealernya yang mencakup enam kota besar, termasuk Delhi, Mumbai, dan Kochi.
Dilansir dari CarNewsChina, pengiriman ini merupakan pencapaian terbesar yang pernah BYD India lakukan. Hal itu disampaikan oleh Vice President BYD India Sanjay Gopalakrishnan.
Baca Juga
"Kami berterima kasih atas dukungan jaringan dealer kami yang kuat dalam mencapai tonggak sejarah ini. Hal ini mencerminkan dedikasi BYD selama 16 tahun di India dan sesuai dengan komitmen BYD India untuk mendorong masa depan yang lebih bersih dan lebih hijau." ucap Sanjay Gopalakrishnan.
Advertisement
Untuk diketahui, BYD Atto 3 dirakit secara lokal di pabrik BYD di Chennai. Mobil listrik ini sendiri diluncurkan di India pada November 2022 dengan harga 3.399.000 rupee atau Rp 630 jutaan.
Atto 3 memiliki spesfikasi baterai LFP Blade 60,48 kWh dan motor listrik dengan daya 150 kW dengan torsi puncak 310 Nm. Mobil listrik ini dapat berakselerasi 0 sampai 100 kilometer per jam hanya dengan waktu 7,3 detik.
Atto 3 ini didukung oleh e-platform 3.0, dan dengan charger DC fast charging 80kW, baterai dapat terisi dari 0 persen hingga 80 persen dalam waktu 50 menit.
Mobil ini juga dilengkapi dengan L2 Advanced Driving Assistance System (ADAS) BYD Dipilot, 7 airbag, panoramic sunroof, 12.8-inch adaptive rotating suspension electronic pad, 360° holographic transparent imaging system, dan kunci kartu NFC yang membuat mobil ini menjadi kompetitif di pasar.
BYD saat ini menjual dua model mobil listrik di India yakni Atto 3 dan E6. Sementara sedan BYD Seal akan segera menyusul.
Raksasa Mobil Listrik China BYD Bisa Jadi Game Changer Kendaraan Listrik di Indonesia
Equity Research Associate CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Reynanda Adhima Purwoko menyebut kehadiran raksasa mobil listrik China BYD bisa jadi game changer untuk perkembangan mobil listrik di Indonesia.
Ini karena harga mobil listrik di Indonesia saat ini masih belum terjangkau untuk banyak kalangan masyarakat. Meskipun begitu dari sisi harga, mobil listrik masih berpotensi untuk bisa lebih terjangkau di Indonesia.
"Bisa lebih terjangkau ketika brand China ini masuk. Brand China ini, memang dia secara passing lebih di bawah dibanding Jepang atau Korea. Beberapa mulai masuk, jadi positif untuk industri mobil listriknya untuk mendorong agar lebih terjangkau harganya,” kata Reynanda dalam acara Money Buzz, Selasa (26/9/2023).
Reynanda menambahkan, salah satu pemain besar yang bisa mengubah permainan dalam industri kendaraan listrik di Indonesia adalah ketika BYD masuk.
"BYD itu asli China, market share-nya sudah cukup tinggi di China dan di Thailand dia paling tinggi. Tricky-nya adalah BYD mungkin masuk ke Indonesia pada akhir tahun depan karena mereka sedang membuat pabrik di Thailand akan digunakan untuk ekspor ke negara Asia Tenggara," ujar Reynanda.
Reynanda juga menyebut China adalah leader dari indsutri kendaraan listrik (EV) karena dalam EV hal yang penting adalah teknologi baterai. China sejak awal tidak fokus pada bahan mentah atau sumber daya, tetapi langsung pada teknologinya.
"Bagaimana mereka bikin teknologi baterai yang terus terbaru. Jadi memang mereka itu adalah Leadernya untuk yang untuk EV ini gitu dan ya bisa dilihat penjualannya bukan cuma laku di China doang, tetapi ketika dia bawa keluar itu juga cukup laku,” pungkas Reynanda
Advertisement