Liputan6.com, Jakarta - Indonesia-Japan The 2nd Autoparts Business Forum yang berlangsung di Nagoya, Jepang, pada 27 Oktober 2023, turut dihadiri PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bersama Kementerian Perindustrian RI.
Pertemuan ini bertujuan untuk menjembatani perusahaan komponen otomotif skala industri kecil dan menengah (IKM) Indonesia dengan produsen besar di Negeri Matahari Terbit.
Baca Juga
Target utamanya agar keduanya bisa menjadi bagian penting rantai pasok industri otomotif global. Kemudian memiliki kemudahan untuk mengakses pasar internasional.
Advertisement
Menurut Bob Azam Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Toyota sudah memulai industri otomotif nasional sejak 1970-an dan pengembangan investasinya meliputi SDM beserta ratusan rantai pasok di dalamnya.
"Bermula dari investasi perakitan, dilanjutkan dengan produksi bodi dan mesin, hingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu hub produksi global. TMMIN hadir berpartisipasi dalam acara Indonesia Japan The 2nd Auto Parts Business Forum, untuk menjembatani rantai pasok industri otomotif Indonesia membuka peluang kerja sama di skala internasional dan sebagai upaya tolok ukur bersama rantai pasok industri otomotif Jepang," ungkapnya di Nagoya, Jepang.
Toyota Indonesia juga terus berupaya mempertahankan peran Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor kendaraan ke kawasan Asia, Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan dan Australia. Bahkan di tengah tantangan ekonomi global seperti saat ini.
Pabrikan juga meyakini, dalam menyambut elektrifikasi dan transisi dari kendaraan berteknologi ICE menuju elektrifikasi perlu proses untuk meningkatkan kapabilitas rantai pasok. Makanya aktivitas forum bisnis ini menjadi penting.
"Pada tahun ini, kolaborasi dan kemitraan ditingkatkan dengan melibatkan lebih banyak stakeholders di antaranya industri auto maker, part maker, hingga asosiasi yang menaunginya. Dengan harapan, partisipasi kami dapat memberikan hasil yang lebih nyata dalam membuka potensi akses investasi industri otomotif skala internasional di masa depan," imbuh Bob Azam.
Sedang menurut Dirjen ILMATE Kemenperin, Taufik Bawazier, sektor otomotif merupakan prioritas di Indonesia dengan mayoritas 95 persen dari Jepang.
Nilai transaksi sektor otomotif mencapai Rp 800 triliun, dengan data ekspor Januari sampai September 2023 menyentuh 379 ribu unit atau naik 13,4 persen. Ekspansi terus dilakukan di sektor ini, salah satunya menguatkan supply chain dari hulu hingga hilir.
Banyak Solusi
Diharapkan dengan acara ini, bisa ada transfer pengetahuan dan teknologi dari industri otomotif Jepang ke Indonesia. Baik tingkat ketelitian, kualitas produk yang tinggi sampai engineering yang maksimal.
"Melalui bisnis forum ini kami berharap dapat menghasilkan solusi strategis. Kami pun sudah mengeluarkan berbagai instrumen fiskal dan non-fiskal bagi pertumbuhan industri otomotif di Indonesia. Bahkan ada 1.550 perusahaan otoparts Jepang yang berada di Indonesia. Setelah memberikan berbagai instrumen, salah satunya bea masuk ditanggung Pemerintah, growth industri otomotif naik drastis 9.66 persen tumbuh pesat pascaCovid. Otomotif pahlawan devisa. Otomotif adalah sektor industri prioritas. Melalui Acara ini dapat dihasilkan inovasi-inovasi baru yang dapat menjawab tantangan industri otomotif ke depan," tutur Taufik.
Taufik juga menyinggung soal industri kendaraan masa depan dengan teknologi lebih ramah lingkungan. Sejalan dengan langkah Toyota multi-pathway bahwa teknologi menuju netralitas karbon tidak cuma satu solusinya.
Artinya, fokus tidak cuma pada BEV saja. Tapi juga datang dari hybrid maupun teknologi lain yang punya kontribusi menekan emisi karbon.
"Bahwa kami dari Kemenperin sudah menetapkan Roadmap industri otomotif dengan menerapkan teknologi kendaraan Multi pathway elektrifikasi. Kami tidak menetapkan hanya satu teknologi saja. Tapi kami mengimplementasikan teknologi hybrid, PHEV, FCEV dan BEV. Teknologi kendaraan yang menjadi pemenang ke depan adalah yang bisa mengurangi emisi. Teknologi kendaraan yang bisa mempekerjakan banyak SDM di dalamnya," Taufik memungkasi.
Sebagai informasi, Indonesia-Japan The 2nd Autoparts Business Forum turut diselenggarakan dalam rangka memperingati 65 tahun hubungan bilateral Indonesia dengan Jepang.
Dihadiri oleh 29 perusahaan rantai pasok tier 1-2 TMMIN serta perwakilan industri komponen Indonesia yang tergabung dalam GIAMM.
Sumber: Oto.com
Advertisement