Liputan6.com, Jakarta - Sepekan setelah mengumumkan tiga mobil listrik perdananya di ajang Indonesia International Motor Show atau IIMS 2024, BYD, perusahaan electric vehicle terkemuka asal China ini ternyata tengah mengejutkan pasar di tanah asalnya dengan peluncuran varian Glory Edition dari seri Qin Plus DM-i.
Mobil listrik Plug-In Hybrid (PHEV) ini mengacak-ngacak pasar Tiongkok karena mematok harga mulai 79.800 yuan di kisaran Rp 173 juta atau atau seharga mobil LCGC di Indonesia. BYD Qin Plus DM-i Glory Edition ini pun dinobatkan sebagai PHEV dengan harga paling kompetitif di segmennya.
Baca Juga
Sebagai mobil murah dengan harga lebih rendah dibandingkan mobil bertenaga bensin di kelasnya, BYDÂ mengungkapkan bahwa harga miring varian baru yang dikenalkan sebagai Glory Edition bertujuan untuk mempercepat konversi dari kendaraan bertenaga bahan bakar fosil ke kendaraan listrik di tengah perlambatan ekonomi, diungkapkan pada Senin, 19 Februari di hari peluncuran.
Advertisement
"Harganya akan membuat para perakit mobil berbahan bakar bensin gemetar," kata BYD dalam pernyataan di mikro-blog saluran media sosial Weibo. "Glory Edition akan menjadi tolok ukur untuk segmen mobil compact kelas-A."
Ungkapannya dalam media sosial memang didukung fakta bahwa dengan Qin Plus DM-i Glory Edition, BYD berhasil merajai persaingan harga di pasar Tiongkok atas para kompetitornya.
Edisi baru BYD Qin Plus DM-i ini 15 persen lebih murah dari mobil terlaris di Tiongkok, VW Lavida, yang memiliki ukuran serupa. Begitu pula Toyota Corolla yang berhasil dilangkahi nyaris lebih murah 40 persen.
Sedang untuk pesaingnya di mobil hybrid, Prius, berhasil disaingi dengan memotongnya lebih dari setengah harga banderolan entry-level Prius yang harganya mencapai 179.800 yuan.
Spesifikasi BYD Qin Plus DM-i Glory Edition
Qin Plus DM-i pertama kali dirilis pada Maret 2021 dengan kisaran harga awal 105.800 - 145.800 yuan, atau di kasaran Rp229-316 juta. Varian Glory Edition yang baru diluncurkan ini lebih murah 20.000 yuan atau Rp 43.300 juta dibanding versi entry-level sebelumnya.
Meski Qin Plus seri mesin DM-i ini bukan EV murni seperti banyak model BYD lain dalam daftar utamanya, jenama asal Tiongkok ini telah membuktikan dirinya sangat mahir dalam bidang PHEV .
Seluruh versi Qin Plus DM-i, termasuk Glory Edition, memiliki powertrain yang sama yang ditenagai mesin naturally aspirated 1,5 liter dengan 110 tenaga kuda dan torsi 135 Nm. Tenaga sokongan disediakan oleh motor listrik yang tersedia dalam dua konfigurasi: 180 hp / 316 Nm dan 197 hp / 325 Nm.
Qin Plus DM-i sebelumnya menawarkan baterai Blade BYD dalam kapasitas 8,32 kWh dan 18,32 kWh.
Walau begitu, mengingat Glory Edition hanya mampu menempuh jarak 55 km hanya dengan baterai, kemungkinan Qin Plus DM-i Glory Edition dilengkapi oleh baterai berkapasitas lebih kecil.
Melihat harganya yang miring, interior ternyata tidak jadi masalah. Seluruh versi Qin Plus DM-i hadir dengan kabin lengkap yang mencakup layar infotainmen sentral besar dan cluster instrumen digital. Terdapat juga fitur-fitur tambahan seperti percakapan berkelanjutan dengan virtual voice assistant dan smart switching pada sistem kelistrikan kendaraan.
Opsi adisional jok kulit, kisi-kisi speaker logam dan ventilasi udara, serta dashboard berbahan kulit pun tersedia.
Advertisement
Rencana Untuk Pasar Indonesia
Di IIMS 2024 pekan lalu, BYD Dolphin, Atto 3, dan Seal telah dibocorkan harganya dan dapat dibeli secara luas di Indonesia. Sayangnya, belum ada unit yang berada di segmen harga di bawah 200 jutaan antara ketiganya.
Meski BYD belum membeberkan terkait Qin Plus DM-i Glory Edition di luar pasar Tiongkok, General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division, Liu Xueliang, mengungkapkan ingin membangun pabriknya sendiri di Indonesia ketimbang kerja sama dengan perusahaan lokal.
"Kami lebih memilih untuk produksi di pabrik kami sendiri, ketimbang kerja sama dengan perusahaan di Indonesia," jelasnya saat ditemui di markas besarnya, di Shenzhen, China, Rabu (20/12/2023).
Dilansir dari Bloomberg, Presdir PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao bahkan sangat ambisius memastikan bakal memulai konstruksi pabrik mobil listrik BYD di Indonesia dan berencana segera melakukan peletakan batu pertama di tahun ini juga.
Jika model ini diputuskan akan dibawa ke Indonesia dibantu kemungkinan regulasi insentif pajak yang mempengaruhi harganya untuk menembus pasar nasional dengan harga serupa, tentu pasar segmen harga bawah 200 jutaan tidak lagi diisi oleh LCGC seorang. Apalagi ada usaha menekan harga dengan membangun pabrik di dalam negeri.
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Advertisement