Ini Toyota Yaris Cross Jepang yang Terlibat Skandal, Beda dengan di Indonesia

Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto menyatakan, skandal yang terjadi di Jepang itu tidak ada kaitannya dengan model-model Toyota yang diproduksi dan dijual di Indonesia, salah satunya Yaris Cross.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 06 Jun 2024, 18:13 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 17:25 WIB
Toyota Yaris Cross Jepang. (global.toyota)
Toyota Yaris Cross Jepang. (global.toyota)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Transportasi Jepang mengungkap adanya dugaan skandal penipuan data uji emisi dan keselamatan yang melibatkan sejumlah pabrikan otomotif. Yakni Toyota, Honda, Mazda, Suzuki, hingga Yamaha.

"Sangat disesalkan bahwa tindakan penipuan baru telah terungkap, karena tindakan penipuan dalam aplikasi penunjukan tipe merusak kepercayaan pengguna dan mengguncang fondasi sistem sertifikasi mobil," kata kementerian tersebut, Senin 3 Juni 2024.

Toyota, jenama mobil terbesar di Jepang telah mengakui mengirimkan data palsu dalam uji keselamatan pejalan kaki dan penumpang untuk Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross, yang semuanya saat ini sedang dalam tahap produksi. Selain itu, penyelidikan internal mereka mengungkapkan adanya gangguan pada uji tabrak untuk model yang tak lagi diproduksi, yakni Toyota Crown, Isis, Sienta, dan Lexus RX.

Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto menyatakan, skandal yang terjadi di Jepang itu tidak ada kaitannya dengan model-model Toyota yang diproduksi dan dijual di Indonesia. Dari model yang disebut, ada 3 yang namanya beredar di Indonesia.

"Pertama Crown 2014, tapi ini tidak ada kaitannya dengan yang di kita. Kemudian Sienta 2015 itu juga tidak ada kaitannya karena kita baru produksi 2016," kata Henry saat berbincang di Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Yang terakhir, sambungnya, adalah Toyota Yaris Cross. "Namanya terkait tapi produknya tidak ada kaitannya, karena memang produk yang diproduksi dan dijual di Jepang itu berbeda dengan yang kita produksi dan jual di sini ya," tegasnya.

"Jadi platformnya berbeda, kemudian juga mesinnya berbeda, jadi itu memang dua produk yang berbeda."

Sekilas Tentang Yaris Cross Jepang

Toyota Yaris Cross Jepang. (global.toyota)
Toyota Yaris Cross Jepang. (global.toyota)

Toyota Yaris Cross di Jepang mengadopsi platform TNGA (GA-B). Model ini menampilkan proporsi yang ramping, seimbang, dan halus yang mengekspresikan kekokohan dan kehadiran unik sebuah SUV. Meski tergolong SUV kompak, Yaris Cross Jepang menawarkan kemudahan penggunaan dan ruang bagasi tanpa kompromi yang mendukung gaya hidup aktif pengemudi dan penumpangnya.

Sistem 4WD (penggerak empat roda) memberikan performa berkendara yang mulus untuk berbagai aktivitas mulai dari berkendara di perkotaan hingga aktivitas rekreasi. Model bertenaga bensin ini dilengkapi dengan fungsi yang menawarkan performa berkendara SUV memuaskan, termasuk 'Multi-terrain Select' yang memungkinkan pengemudi memilih di antara tiga mode untuk menyesuaikan dengan kondisi permukaan jalan.

Toyota juga menawarkan model HEV yang menampilkan E-Four (sistem 4WD listrik) untuk pertama kalinya pada mobil kompak. Selain itu, varian hybrid mencapai penghematan bahan bakar kelas dunia dan tingkat tertinggi di kelasnya (2WD, 30,8 km/L *1 dalam mode WLTC) yang melampaui performa khas sebuah SUV.

Bedanya dengan Yaris Cross Indonesia

Toyota Yaris Cross Hybrid.
Toyota Yaris Cross Hybrid.

Menurut Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Toyota Yaris Cross yang diluncurkan di Indonesia memang berbeda dengan yang sudah dipasarkan di Jepang.

"Bukan cuma masalah mesin, Yaris Cross memang dirancang, ditujukan, dan didesain salah satunya untuk pasar Indonesia. Pasar Asia juga," jelas Anton, di sela-sela peluncuran Toyota Yaris Cross, di Westin, Jakarta, Senin (15/5/2023).

Salah satunya perbedaan yang mendasar terkait Yaris Cross di Indonesia dan di Jepang, adalah perbedaan platform. Jika di negeri Sakura, model ini menggunakan Toyota New Global Architecture (TNGA) sedangkan yang untuk di pasar Tanah Air justru menggunakan Daihatsu new Global Architecture (DNGA).

Sementara itu, berbicara mesin, untuk Toyota Yaris Cross yang dipasarkan di Indonesia, menggunakan jantung penggerak dengan kode 2NR-VE untuk varian mesin bensin dan 2NR-VEX untuk varian hybrid.

Dapur pacu hybrid sanggup menghasilkan tenaga 82 kW, dilengkapi EV Mode dan transmisi CVT yang bersinergi dengan motor listrik untuk menggerakkan as roda depan dalam kolaborasi yang paling efisien tanpa mengorbankan performa.

Untuk model bensin, dengan mesin 1.500 cc 4 silinder dual VVT-i mampu menghasilkan tenaga hingga 78kW dan torsi 138 nm.

Sedangkan Toyota Yaris Cross di Jepang, dipersenjatai mesin 1.500 cc Dynamic Force Engine dengan kode M15A-FKS. Mesin ini mampu menghempaskan tenaga maksimal 120 PS atau setara 118,3 daya kuda dan torsi puncak 145 Nm yang disalurkan lewat transmisi Direct Shift CVT.

Untuk opsi kedua dibenamkan mesin hybrid 1.500 cc dengan teknologi Toyota Hybrid System generasi II. Mesin tersebut mampu memuntahkan tenaga maksimal sampai 91 PS atau 89,7 daya kuda dan torsi tertinggi menyentuh 120 Nm. Output ini dikawinkan dengan transmisi e-CVT.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya