Mendagri: Polisi dan BIN Petakan Daerah Rawan Konflik Pilkada

Tjahjo menyampaikan, pihaknya siap menjalankan pilkada yang hanya diikuti oleh calon tunggal dengan model referendum.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 23 Okt 2015, 15:30 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2015, 15:30 WIB
Mendagri Tjahjo Kumolo Beri Pernyataan di Istana Merdeka
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memberi pernyataan usai menghadiri sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, persiapan pilkada serentak mendekati sempurna. Terkait keamanan, telah dipetakan di wilayah mana saja yang rawan konflik dari 269 daerah yang akan menggelar pilkada.

"Untuk potensi konflik, kepolisian dan BIN sudah memetakan mana-mana yang kemungkinan tertunda karena rawan bencana atau kemungkinan ada konflik sebelum proses hari H. Potensi konflik setelah penghitungan suara dan penetapan calon," kata Tjahjo di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (23/10/2015).

‎Menteri dari PDIP ini menuturkan, ada ancaman pembakaran Kantor KPUD dari hasil pemetaan konflik yang diakibatkan pilkada. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail.

"Ada faktor di luar kemampuan kita, kebakaran kantor KPU juga ada tapi sudah dideteksi semua oleh BIN dan kepolisian," tutur dia.

Tjahjo juga menyampaikan, pihaknya siap menjalankan pilkada yang hanya diikuti oleh calon tunggal dengan model referendum. Bila pilkada serentak 2015 ini sukses, maka hal ini dapat jadi model dalam pemilu serentak pada 2019 mendatang.

"‎Kalau ini berhasil saya yakin di 2019 pileg dan pilpres serentak, tadi yang dikatakan oleh Bapak Wapres bahwa demokrasi ini secara serentak, demokratis, netralitas," tandas Tjahjo. (Ron/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya