Tak Direspons, PPP Menyerah Bujuk Risma Maju Pilkada DKI

Dalam survei terakhir, pasangan Risma-Anies Baswedan bisa kalahkan Ahok di Pilkada DKI.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 16 Sep 2016, 11:13 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2016, 11:13 WIB
Top 3: Ini yang Buat PBB Membanjiri Risma dengan Pujian
Wali Kota Tri Rismaharini berbagi pengalaman menata Kota Surabaya kepada delegasi Konferensi Permukiman di Perkotaan antar-Negara PBB.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diprediksi bisa mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI Jakarta. Apalagi, menurut survei yang dilakukan Poltracking Indonesia, Risma bisa berjaya jika dipasangkan dengan mantan Mendikbud Anies Baswedan.

Peluang ini sudah dibaca Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sejak dulu. Mereka pun sudah berkali-kali membujuk Risma agar mau dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun, rayuan PPP tidak direspons oleh Wali Kota Surabaya itu.

"PPP paling kencang menyodorkan nama Risma, tetapi sejauh ini Risma tidak memberikan respons positif," kata Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani kepada Liputan6.com, Jumat (16/9/2016).

Selain itu, kata Arsul, PDIP sebagai partai pemilik Risma pun tidak memberikan respons positif terhadap permintaan PPP.

"PPP melihat Risma kader PDIP, harus ada sinyal politik dulu dari partainya. Lalu ada sinyal positif dari Risma. Faktanya PPP tidak menangkap sinyal positif dan kesediaan," ujar dia.

Atas sikap Risma ini PPP menyerah. Sehingga, kata Arsul, partainya mencari sosok lain yang akan diusung sebagai calon gubernur. Misalnya, salah satu calon yang tengah diamati PPP adalah Yusril Ihza Mahendra.

"Yusril bukan satu-satunya. Kami partai tidak ingin terburu-buru. Artinya secara teoritis kita punya waktu sampai 21 September," kata Arsul.

Dalam survei Poltracking, duet Risma-Anies Baswedan bisa mengalahkan Ahok-Heru di Pilkada DKI Jakarta. Survei ini dilakukan tanggal 6-9 September 2016. Populasi survei adalah warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih. Survei dilakukan dengan teknik multistage random sampling. Jumlah sampelnya 400 responden dengan margin of error 4,95 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam survei itu, Tri Rismaharini-Anies Baswedan mendapat elektabilitas 37,95 persen, semntara Basuki Tjahaja Purnama -Heru Budi Hartono mendapat 35,64 persen.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya