Ketika Ahok 'Panas Dingin' Usai Deklarasi Kampanye Damai

Ahok bergurau dirinya seperti dijemur selama dua jam saat pawai usai deklarasi kampanye damai.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 30 Okt 2016, 06:30 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2016, 06:30 WIB
 Truk bermotif kotak-kotak membawa Ahok-Djarot berkeliling Ibu Kota.
Truk bermotif kotak-kotak membawa Ahok-Djarot berkeliling Ibu Kota.

Liputan6.com, Jakarta Calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku, secara pribadi tak sepakat dengan pawai kendaraan saat kampanye Pilkada DKI 2017.

Termasuk, pawai yang diadakan KPUD DKI usai deklarasi kampanye damai pasangan calon Sabtu, 29 Oktober 2016. Menurut Ahok, pawai kendaraan atau arak arakan yang hanya menyebabkan kemacetan.

"Secara jujur Jakarta enggak perlu pawailah. Karena Jakarta jadi macet," kata Ahok di House of Gadis Ahok, Jakarta Selatan, Sabtu 29 Oktober 2016.

Ahok berpendapat, jika pun ada pawai sebaiknya rute tidak terlalu jauh, seperti Monas-Bundaran HI. Atau Monas hingga Balai Kota DKI Jakarta.

"Ya seharusnya puter yang dekat saja. Biar enggak macet. Tapi ya gimana, itu sudah peraturan KPU jadi ikutin saja," tutur dia.

Ahok pun bergurau dirinya seperti dijemur selama dua jam saat pawai. Alhasil, kulitnya lebih gelap dari biasanya karena harus berdiri di atas truk dan di bawah sinar matahari.

"Kamu lihat deh saya agak gelapan. Dua jam dijemur. Mungkin KPU mau ngetes kali, paslon mana yang kuat dijemur dua jam," kelakar dia.

Saat menghadiri deklarasi Gerakan Aksi Srikandi Coblos Ahok atau Gadis Ahok tersebut, Ahok kembali berkelakar dalam sambutan.

"Tadi dijemur, sekarang kehujanan," gurau Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya