Alasan Wakapolda Metro Ketatkan Pengamanan Blusukan Ahok

Suntana menyatakan, pengamanan tidak hanya diberikan untuk pasangan calon yang mendapat penolakan warga.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 11 Nov 2016, 17:01 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2016, 17:01 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Blusukan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat batal di sejumlah tempat dan mendapat pengamanan ketat di kawasan Kedoya Utara, Jakarta Barat. Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana menyebut, penurunan personel yang dianggap cukup besar itu merupakan hasil dari evaluasi kejadian sebelumnya.

"Polisi dalam melakukan tindakan itu berdasarkan pada ancaman. Kita tahu pada beberapa minggu yang lalu, ada sekelompok orang yang mencoba menghambat atau membatasi pasangan calon nomor urut dua untuk melakukan kampanye, dan melakukan tindakan-tindakan yang tidak sepantasnya. Bahkan mendekati perbuatan-perbuatan melanggar hukum," turur Suntana di Mapolda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (11/11/2016).

Dia mengatakan, polisi memiliki kewajiban untuk melakukan pengamanan dan mencegah tindakan yang ditakutkan masuk dalam kondisi anarkis. "Jangan melihat dari besar kecilnya pasukan. Tapi upaya pencegahan dilakukan," jelas dia.

Suntana menyatakan, pengamanan tidak hanya diberikan untuk pasangan calon yang mendapat penolakan warga. Pada dasarnya, petugas dari Polda Metro Jaya memang telah dipersiapkan untuk menjaga keamanan selama ajang Pilkada DKI digelar.

"Pada prinsipnya, semua pasangan calon dalam melakukan kampanye kita beri ruang dan beri kemanan dalam menyampaikan visi dan misinya. Pasangan nomor satu dan nomor tiga pun kita lakukan upaya pengamanan," terang Suntana.

"Tentang penggunan pasukan, besar kecilnya itu tergantung dari ancaman yang dihadapi," Suntana menandaskan.

Cagub DKI Jakarta nomor urut 2 Ahok mendapat penolakan warga saat blusukan di Rawabelong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 2 November 2016. Sekitar 30 orang menghadang Ahok di dekat Pasar Kaget, Jalan Sulaiman, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Massa yang berkumpul tersebut sudah menanti kedatangan Ahok yang terlebih dulu berkunjung ke Pasar Bunga, Kebon Jeruk. Mereka membawa poster yang berisi cacian yang ditujukan kepada Ahok. Teriakan caci maki juga dilontarkan massa.

Karena kondisi yang memanas, Ahok dievakuasi dengan angkot ke Polsek Kebon Jeruk setelah didemo di Pasar Kaget, Rawabelong. Ahok hanya tiga menit berada di Polsek Kebon Jeruk, sebelum mobil Inova miliknya menjemput.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya