Ahok Pertanyakan Program KJP Plus Anies Baswedan

Menurut Ahok, apabila kelebihan KJP Plus adalah bisa ditarik tunai, maka KJP plus akan sangat rawan pelanggaran.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 25 Nov 2016, 16:36 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2016, 16:36 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Calon gubernur nomor urut 3, Anies Baswedan, mewacanakan program pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP) plus bagi anak-anak di Jakarta bila terpilih di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Saat dimintai komentar mengenai KJP Plus, calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tak mengerti makna plus dari KJP yang digagas Anies Baswedan.

"Enggak ngerti KJP plus, maksudnya beliau plusnya apa yah?" ujar Ahok di Rumah Lembang, Jakarta, Jumat (25/11/2016).

Menurut Ahok, KJP yang sudah diterapkan di Jakarta sasarannya sudah jelas. Bahkan saat ini KJP tidak hanya membiayai sekolah namun juga uang kuliah anak di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

"Kalau punya kami jelas sampai kuliah, sudah sampai kuliah bisa masuk perguruan tinggi negeri, juga kami biayain. Malahan nilainya kita tingkatkan, kami masuk, baru Rp 300 miliar, sekarang sudah Rp 2,5 triliun. Kami targetkan bisa 3 triliun," tutur Ahok.

Menurut Ahok, apabila kelebihan KJP Plus adalah bisa ditarik tunai, tidak seperti KJP saat ini, maka KJP plus akan sangat rawan pelanggaran.

Ahok mencontohkan, para orang tua penerima KJP menggunakan uang KJP tarik tunai untuk keperluan nonsekolah anaknya.

"(Tarik tunai) yang terjadi para ortu oknum yang males, ambil uang curi uang anaknya. Anaknya enggak nikmatin, kita temukan pelanggaran itu. Makanya kita ubah tidak boleh tarik tunai, jadi kalau mau tarik tunai kembali, saya tidak tahu," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.

Berdasarkan pengalamannya, Pemerintah tidak dapat memonitor KJP yang ditarik tunai. Apakah uang itu digunakan untuk keperluan sekolah atau digunakan untuk keperluan lain.

"Kalau membiarkan KJP boleh tarik tunai, itu penyalahgunaannya luar biasa, dan Anda tidak bisa memonitor uangnya dipakai buat apa. Kalau tanpa tunai saya bisa memonitor, dia beli apa," Ahok menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya