Cerita Dibalik Kunjungan Ahok ke Rumah Nurcholish Madjid

Basuki Tjahaya Purnama atau akrab disapa Ahok, berkunjung ke Rumah almarhum Nurcholish Madjid yang sekarang hanya ditinggali oleh istrinya.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Mar 2017, 16:17 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2017, 16:17 WIB
Cerita Dibalik Kunjungan Ahok ke Rumah Nurcholish Madjid
Basuki Tjahaya Purnama atau akrab disapa Ahok, berkunjung ke Rumah almarhum Nurcholish Madjid yang sekarang hanya ditinggali oleh istrinya.

Liputan6.com, Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau akrab disapa Ahok, berkunjung ke Rumah almarhum Nurcholish Madjid yang sekarang hanya ditinggali oleh istrinya, Ibu Omi Komaria sore ini, Kamis 23 Maret 2017 lalu.

Nurcholish Madjid dikenal sebagai salah seorang pembaharu Islam di Indonesia yang konsisten menyebarkan Islam yang toleran, modern dan Islam yang menjadi rahmat untuk semuanya. Beliau adalah pendiri Yayasan Paramadina dan Universitas Paramadina.

Tujuan Ahok berkunjung ke Ibu Omi Komaria untuk silaturahmi karena Ahok merasa pernah menjadi murid Cak Nur dan senang sekali dengan pemikiran dan cita-cita kebangsaan Cak Nur.

Ahok bercerita di depan ibu Omi yang ditemani Yudi Latief, Wahyuni Nafis, Prof Dr. Kautsar Azhari Noor dan sahabat-sahabat Cak Nur dari pengurus Nurcholish Madjid Society , bahwa ia pernah menjadi mahasisiwa ketika Cak Nur menjadi dosen tamu di Universitas Prasetya Mulya, dimana Ahok menempuh S2-nya di sana.

Di kelas yang diampu Cak Nur, Ahok mendapat pengetahuan Islam yang moderat. Ahok juga mendapat pengetahuan soal Islam dari Cak Nur tentang Islam Yes, partai Islam No. Tapi Ahok mengakui waktu itu ia tak mengikuti lagi karena pulang kampung ke Belitung untuk meneruskan bisnis ayahnya.

“Itu tahun 2002, saya pernah ikut kelas yang dosennya Cak Nur. Di situ saya mendapatkan pemahaman keislaman yang bagus sekali tentang Islam. Saya menjadi kagum kepada Cak Nur,” kata Ahok.

Dalam pesannya ke Ahok, ibu Omi berkata agar Ahok jangan terlalu mempedulikan hujatan dari orang-orang yang ngga suka atau setuju. “Bersabar aja dan jangan pedulikan,” kata Ibu Omi.

Ibu Omi kemudian bercerita, dulu Cak Nur yang orang Islam saja dan sangat mengerti tentang Islam banyak dihujat dan diadili meski pengadilannya berbeda dengan Ahok, bukan pakai pengadilan negara.

Apalagi Ahok yang non Islam. Makanya kata bu Omi, belajar dari Cak Nur, Ahok jangan pedulikan dan tetap bekerja serta menjadi pelayan yg baik & nyata buat warga Jakarta.

Ibu Omi juga mengatakan kalau kerja nyata Ahok sudah ia rasakan di lingkungan sekitar rumahnya. Makanya Ibu Omi mendukung Ahok agar bisa menuntaskan pekerjaan yang sudah ia kerjakan bersama Djarot.

Di akhir kunjungannya ibu Omi menyerahkan buku yang berisi pemikiran lengkap Cak Nur yang terkumpul dalam buku yang berjudul “Ensiklopedia Nurcholish Madjid” sambil berpesan lagi agar meneruskan dan menjalankan pemikiran Cak Nur.

Sebelum Ahok pamit, Ahok sempat melihat foto-foto Cak Nur yang terpasang di dinding rumahnya. Ahok sangat antusias bertanya kepada Ibu Omi tentang foto-foto tersebut.

(*)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya