Masyarakat Toraja Beri Dukungan Untuk Ahok-Djarot

Menjelang Pilgub DKI Jakarta, Komunitas Masyarakat Toraja DKI Jakarta melakukan konsolidasi untuk mendukung pasangan Ahok dan Djarot.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Apr 2017, 18:25 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2017, 18:25 WIB
Ahok dan Djarot
Menjelang Pilgub DKI Jkarta yang akan berlangsung 19 April 2017, Komunitas Masyarakat Toraja DKI Jakarta melakukan konsolidasi untuk mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Pilgub DKI Jkarta yang akan berlangsung 19 April 2017, Komunitas Masyarakat Toraja DKI Jakarta melakukan konsolidasi untuk mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Dukungan yang diberikan masyarakat Toraja itu karena adanya komitmen penuh membangun DKI Jakarta dan menjunjung tinggi semangat keberagaman sebagai bangsa Indonesia. 

Pernyataan deklarasi tersebut dibacakan oleh Edward Tanari selaku Koordinator Komunitas Masyarakat Toraja DKI Jakarta untuk Badja di Jakarta. Dalam acara yang disebut dengan Kasipulunganna Toraya itu disaksikan oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan anggota DPR Lazarus. Hadir juga sejumlah tokoh muda Toraja yakni Daniel Tonapa Masiku, David Payung, Hendrick Tangkeallo, Daniel Duma, dan Luther Patiung.

Dalam deklarasi tersebut, masyarakat Toraja yang sudah mendiami DKI Jakarta sejak masa prakemerdekaan hingga saat ini sangat terpanggil untuk membangun Jakarta menjadi kota yang lebih baik. Komitmen untuk mewujudkan DKI Jakarta yang lebih baik itu diaanggap masyarakat Toraja di Jakarta sudah dibuktikan oleh pasangan Basuki-Djarot tanpa pamrih. Untuk itu, keduanya harus menuntaskan dalam membenahi Jakarta sebagai etalase Indonesia.

“Etnis Toraja sebagai salah satu suku di Indonesia secara bersama-sama ikut berkarya membangun Jakarta sehingga menjadi sebuah metropolitan. Kami bertekad untuk terus berpartisipasi membangun negeri, termasuk DKI Jakarta. Ini merupakan wujud dari nilai-nilai Proklamasi dan UUD 1945,” kata Edward yang juga mantan Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) ini.

Masyarakat Toraja berharap pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April nanti berjalan damai, demi mewujudkan Jakarta yang lebih baik dan menghindarkan masyarakat dari bentuk paksaan dan ancaman. Pihaknya juga mendukung aparat Polri dan TNI untuk mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang mencederai pesta demokrasi DKI Jakarta.

Hubungan masyarakat Toraja dengan DKI Jakarta tidak dapat dipungkiri memiliki keterkaitan, sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok memilih banyak anak muda untuk menjadi lurah di Jakarta. Salah satu pilihan Ahok adalah seorang putra Toraja bernama Erwin Lobo. Erwin Lobo merupakan Putra Toraja yang menJadi Lurah Pondok Kopi, Jakarta.

Sebelum menjadi CPNS, Erwin Lobo mengawali karir di Jakarta sebagai wartawan selama 9 tahun dari 2001 hingga 2009. Pada tahun 2009 dia melihat ada lowongan PNS DKI dan kemudian melamarnya. Setelah mengikuti serangkaian tes, sarjana teknik sipil Universitas Mataram ini lolos seleksi dan langsung menjadi CPNS sejak 2010.

Awalnya Lobo ditugaskan di Dinas Kominfomas DKI Jakarta dan dua tahun lalu dipindahkan di BPKD. Pada November lalu, sarjana utama (S-2) dari Universitas Indonedia (UI) mengikuti tes seleksi lurah dan lolos lagi sehingga akhirnya dia terpilih untuk memimpin Kelurahan Pondok Kopi.

Meski lokasi kerja berjauhan dari tempat tinggal, namun Lobo yang sehari-hari tinggal di kawasan Ciputat tetap bersemangat melayani masyarakat. Sejak dilantik menjadi lurah pada Januari 2016, kini posisi Erwin Lobo pun meningkat dari staf non-eselon menjadi pejabat eselon IV.

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengapresiasi dukungan dukungan masyarakat Toraja dan merupakan energi yang signifikan bagi pasangan Basuki-Djarot. Dia berharap agar seluruh masyarakat Toraja di DKI Jakarta untuk aktif menggunakan hak pilih dan jangan sampai golput.

“Kami ajak semua pihak, termasuk masyarakat Toraja, untuk menggunakan hak pilih dan mewujudkan Jakarta yang lebih maju, ramah, dan tetap menjaga pluralisme,” ujarnya.

Daniel Tonapa menambahkan konsolidasi masyarakat Toraja ini akan diwujudkan melalui 15 person in charge (PIC) dari Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara. Para PIC akan menjadi menjadi penghubung kepada seluruh warga Toraja di DKI Jakarta.

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya