Liputan6.com, Jakarta - PDIP menunjukkan sinyal berkoalisi dengan Partai Golkar di Pilkada Jawa Barat 2018. PDIP juga tidak masalah merelakan kursi calon gubernur dan hanya menempatkan kader menjadi calon wakil gubernur mendampingi Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang diusung Golkar.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku sudah berbicara langsung dengan Sekjen Golkar Idrus Mahram dan Dedi Mulyadi terkait Pilkada Jabar. Sebagai langkah awal dalam membangun komunikasi politik, Dedi disarankan berbincang dengan para Ketua DPD PDIP di Jawa Barat.
Baca Juga
Bagi Hasto, tidak masalah bila PDIP nantinya hanya menaruh kader sebagai calon wakik gubernur. Sebab, pada dasarnya, gubernur dan wakil gubernur merupakan satu kesatuan.
Advertisement
"Kepala daerah dan wakil kepala daerah bahwa mereka bukan kompetisi satu sama lain, mereka dipercara rakyat dipilih satu paket untuk setia menjalankan tugas-tugas pemerintahannya," kata Hasto di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (6/8/2017).
PDIP sudah memiliki nama bakal calon yang bisa diusung kapan saja. Sebut saja anggota DPR Tb Hasanuddin, Puti Guntur Soekarnoputri, dan beberapa nama lainnya. Tapi, pilkada Jawa Barat sedikit berbeda.
Sebagai partai pemenang pemilu sudah pantas PDIP mengusung sendiri kader sebagai calon gubernur. Hanya saja, dinamikan politik yang berkembang tidak bisa dinafikan begitu saja.
"Kita harus melihat dinamika dan pilihan politik rakyat dan bagaimana kemampuan dan elektabilitas calon. Itu yang nanti akan menjadi konsideran dalam mengambil keputusan poliitik," imbuh dia.
Karena itu, PDIP terus menjalin komunikasi politik dengan partai lainnya, termasusk dengan Golkar. Kerja sama ini juga sudah terbukti saat kedua partai sama sama mendukung Pemerintahan Jokowi-JK di tingkat pusat.
"Kami mendorong kerja sama ini dapat diimplementasikan dan paling tidak di bulan-bulan Agustus ini kami semakin intens pola dan bentuk kerja sama ini," Hasto memungkas.
Saksikan video menarik di bawah ini: