Tips Berpolitik dari Para Politikus Cantik

Talk Show Nasional Politik Itu Cantik menelurkan inspirasi bagaimana berpolitik yang cantik.

diperbarui 29 Jan 2018, 16:40 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2018, 16:40 WIB
Politik Itu Cantik
Talk Show 'Politik itu Cantik' yang digelar oleh TIMES Indonesia dan IJTI Pengda Jawa Timur di Ballroom Hotel Ijen Suites, Kota Malang, Sabtu (27/1/2018). (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)

TIMES Indonesia, Malang - Talk Show Nasional Politik Itu Cantik menelurkan inspirasi bagi politisi perempuan untuk tampil cantik secara fisik maupun sikap. Berbagai pandangan politik cantik disampaikan para politikus perempuan.

Di antaranya Grace Natalie, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Rieke Diah Pitaloka, politikus dari PDI Perjuangan. Selain itu Arzeti Bilbina, juga politikus dari PKB, Ya’qud Nanda Gudban dari partai Hanura.

Politikus Hanura, Nanda dalam pemaparannya, menyampaikan politisi atau pemimpin wanita hadir karena adanya permintaan masyarakat. Masyarakat ingin adanya wakil perempuan untuk mengatasi masalah, maka regulasi pun membuat adanya keterwakilan.

"Saya melihat ada banyak masalah jadi saya ingin memperjuangkan wanita," kata Nanda.

Di sisi lain, Rieke mengatakan politik itu tidak mengerikan seperti pandangan umum. Namun, politisi itu merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat.

"Tidak mengerikan, tapi juga bisa dilakukan dengan cantik," katanya.

Ia juga mengatakan politik cantik bisa dilakukan dengan tidak sibuk menjelekkan orang. Akan tetapi, harus berkualitas dan berguna untuk masyarakat.

Baca berita menarik lain Timesindonesia.co.id di sini. 

Bukan Hanya Sumur, Kasur, Dapur

Politik Itu Cantik
Talk Show 'Politik itu Cantik' yang digelar oleh TIMES Indonesia dan IJTI Pengda Jawa Timur di Ballroom Hotel Ijen Suites, Kota Malang, Sabtu (27/1/2018). (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Politikus PKB, Arzeti Bilbina, mengatakan keterwakilan perempuan harus benar memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, terutama perempuan. Lewat legislatif, politisi wanita harus bisa memperjuangkan rakyat aspirasi masyarakat.

"Peran perempuan bukan sekedar sumur, dapur, dan kasur. Namun, juga harus bisa memperjuangkan masyarakat," tambahnya.

Sedangkan, Grace Natalie menilai politik cantik akan memberikan peran penting dalam pesta demokrasi. Menurutnya, politik cantik harus bisa membuat kebijakan yang bermanfaat.

Ia mencontohkan kepemimpinan Jokowi, yang menginspirasinya. Dikatakan, saat memimpin Jakarta, banyak kebijakan yang mengubah tatanan. Mulai dari tatanan birokrasi hingga tata ruang melalui kebijakannya.

"Itu yang menginspirasi saya, bahwa politik itu bisa membawa perubahan," tambahnya.

Politik itu Cantik

Politik Itu Cantik
Talk Show 'Politik itu Cantik' yang digelar oleh TIMES Indonesia dan IJTI Pengda Jawa Timur di Ballroom Hotel Ijen Suites, Kota Malang, Sabtu (27/1/2018). (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Perbincanganpara politikus cantik dari Jawa Timur pada Sabtu (27/1/2018), pukul 08.00-12.30 WIB dipandu dua perempuan cantik Putri Violla dan Ria Winata.

Talk Show yang dibuka oleh Bupati Malang, Rendra Kresna dan ditutup Mutammimah Hasyim Muzadi, istri dari Almarhum KH Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PBNU.

Dalam Talk Show ‘Politik Itu Cantik’ yang pertama digelar di Indonesia itu, hadir para narasumber cantik dan berpengalaman. Di antaranya, Grace Natalie, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Rieke Diah Pitaloka, politisi dari PDI Perjuangan, Arzeti Bilbina, politisi dari PKB, Ya’qud Nanda Gudban, politisi dari partai Hanura, yang kini menjadi Calon Wali Kota Malang.

Politik Itu Cantik
Talk Show 'Politik itu Cantik' yang digelar oleh TIMES Indonesia dan IJTI Pengda Jawa Timur di Ballroom Hotel Ijen Suites, Kota Malang, Sabtu (27/1/2018). (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Selanjutnya adalah Maulina Pia Wulandari PhD, pakar komunikasi politik Universitas Brawijaya, Malang. Perempuan yang mengajar di Universitas Brawijaya itu, ahli dalam bidang komunikasi politik. 

Acara ini dipersembahkan TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id), Glutera, dan IJTI Pengda Jatim, dengan peserta dari berbagai unsur masyarakat, mulai dari politi hingga mahasiswa di Perguruan Tinggi Indonesia. (*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya