Liputan6.com, Kupang- Kedatangan Cawagub NTT nomor urut 2, Emelia Julia Nomleni, ke Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), tidak hanya disambut antusias dua ribu lebih warga. Pidato perempuan berambut putih ini pun menimbulkan rasa haru untuk sebagian besar warga.
Rasa haru tersebut tiba ketika Mama Emi, sapaan akrab Emelia, menyampaikan pesan khusus kepada kaum bapak di Provinsi Seribu Pulau ini.
"Bagi kaum lelaki, kaum bapak, kalau memiliki anak perempuan, jagalah dia dengan baik. Didiklah dia dengan penuh kasih sayang. Suatu saat, dia bisa tumbuh dan muncul sebagai seorang pejuang dan pemimpin," ucap Mama Emi, Senin (26/3).
Advertisement
"Dengan itu, mereka bisa berguna bagi banyak orang, dan bisa memberikan pengharapan sekaligus penghargaan bagi keluarga," lanjut Mama Emi yang disambut riuh tepuk tangan ribuan warga, khususnya bapak-bapak.
Baca Juga
Mama Emi bercerita, sewaktu diberi kesempatan mendampingi Marianus Sae untuk maju dalam ajang Pilgub NTT 2018, insinyur perempuan tersebut menerimanya dengan perenungan yang dalam.
"Saya merenung, kalau saya menolak mencalonkan diri menjadi wakil gubernur, maka saya sedang mematikan harapan para perempuan-perempuan muda yang baru tumbuh. Saya sedang mematikan langka anak-anak perempuan kita," kata Mama Emi.
"Saya harus bisa memberikan jalan dan contoh, bahwa di depan anak-anak perempuan kita, terhampar harapan yang luas," kata Mama Emi yang lagi-lagi memicu riuh tepuk tangan ribuan warga.
Dengan kedatangannya ke Sumba ini, Mama Emi mengakui mendapatkan banyak energi positif. Energi itu, menurut dia, bisa membuatnya selalu mempunyai harapan dan semangat dalam menjalani masa-masa kampanye sampai pada pemungutan suara pada 27 Juni nanti.
Â
Kapal Terus Berlayar
Mama Emi pun menganalogikan perjuangannya dalam Pilgub NTT ini dengan perjalanan sebuah kapal.
"Kalau ada informasi yang mengatakan kapal kita telah karam, itu hanyalah harapan mereka, bukan kenyataan. Saya harus memastikan kapal kita tidak akan karam dan berlayar terus sampai tujuan," kata Mama Emi haru.
Pasangan Marianus Sae itu mengakui, dalam perjalanan kapal itu pernah mengalami masalah. "Ketika kapal dalam kondisi tidak sehat, maka saya yang hanya sebagai kopilot harus mengambil alih kemudi untuk menyelamatkan kapal bersama seluruh isinya," ucapnya tegas disambut tepuk tangan.
"Saya tidak akan pernah membiarkan kapal kita jatuh, tidak akan membiarkan kapal itu tenggelam. Karena pilihannya juga sama. Kalau saya tidak mengambil keputusan untuk menyelamatkan kapal itu, saya dan semua isinya akan mati," ujarnya.
Mama Emi menegaskan, kalau dia mengambil keputusan untuk menyelamatkan kapal, hal itu semata-mata demi keselamatan seluruh isi kapal.
"Kalau saya mengambil keputusan untuk menyelamatkan kapal itu, saya tidak hanya menyelamatkan diri saya, tapi juga seluruh isi kapalnya. Termasuk nakhoda atau pilot saya," tegasnya.
Advertisement
Ribuan Warga Sumba Naik Truk Puluhan Kilometer
Kedatangan Cawagub NTT nomor urut 2, Emelia Julia Nomleni, ke Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), disambut antusias oleh ribuan warga. Sebagian dari mereka bahkan datang dari desanya yang berjarak puluhan kilometer dengan menggunakan truk.
"Saya jauh-jauh dari desa untuk menunggu Mama Emi," kata Paulina Riri (60) yang naik truk sejauh 20 km dari Desa Wainmangura, Kecamatan Waijewa Barat, Senin (26/3/2018).
Pauliana mengaku menyukai Mama Emi, sapaan akrab Emelia, karena dia perempuan sederhana dan juga memiliki program yang jelas. Misalnya, program pariwisata di SBD yang turut melibatkan partisipasi masyarakat setempat.
"Dia orangnya sederhana dan tidak terlalu belit-belit dengan programnya," ujar Paulina.
"Saya suka (Mama Emi) karena biasa menyapa semua orang. Kami sekeluarga akan memilihnya nanti," kata Paulina.
Kedatangan Mama Emi tidak hanya menarik perhatian orang-orang Waijewa. Yosep (25), warga Desa Delu Lepa, Kecamatan Kodi, mengaku datang dari tempat tinggalnya sejauh 50 kilometer hanya untuk berjumpa Mama Emi.
"Kami memilihnya bukan karena ada iming-iming uang. Kami memilihnya karena tertarik program-programnya yang menyentuh masyarakat," ujar Yosep tentang program air bersih paket Marianus Sae-Mama Emi (MaMa) ini.
"Kami juga melihat figur Bapak Frans Lebu Raya. Bapak Lebu Raya sangat menyatu dengan masyarakat," kata Yosep tentang Gubernur NTT dua periode asal PDI Perjuangan.
Agustinus Mongobane (35) datang sejauh 20 km dari Desa Totok, Kecamatan Loura, juga hanya untuk bertemu perempuan berambut putih tersebut.
"Saya memang orang yang kurang berpendidikan, tapi saya suka dengan programnya Mama Emi karena merakyat," kata Mongobane yang mengetahui program pendidikan yang diusung Mama Emi.
Dalam kampanye ini, kedatangan Mama Emi disambut tarian Woleka atau Gasak Kako yang dibawakan puluhan perempuan SBD. Di Pulau Sumba, Mama Emi akan berkampanye dua hari sampai 27 Maret besok.