Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015, Abraham Samad siap maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Ia mengklaim, saat ini sudah ada dua partai politik yang merayunya untuk ikut kontestasi.
"Saya punya kewajiban konstitusional, saya jalankan amanat itu, mau jadi capres atau cawapres juga jika amanat rakyat," ungkap Abraham Samad di Palembang, Sabtu (21/4/2018) malam.
Terkait deklarasi pencalonan, Abraham Samad mengaku tidak mau ambil pusing dan memikirkannya. Menurut dia, akan tiba waktunya yang tepat untuk menjawab semua pertanyaan itu.
Advertisement
"Saya tidak akan deklarasi, nanti bakal banyak kelompok masyarakat yang mendeklarasikan saya," ujar dia.
Abraham mengatakan, saat ini sudah dua parpol yang menjalin komunikasi dengannya. Satu parpol berasal dari pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, dan satunya lagi parpol oposisi.
"Ada dua parpol yang ingin mengajukan saya sebagai presiden, bukan wapres. Satu partai dari pemerintahan dan satu di luar pemerintahan," ungkap Abraham Samad.
Hanya saja, Abraham mengaku belum merespons serius permintaan itu. Dia juga enggan menyebutkan parpol yang dimaksud.
"Saya bukan orang politik, bukan orang berduit juga. Saya tidak mau terbujuk rayuan seperti itu, lagi pula masih kabur," kata Abraham Samad.
Jadi Cawapres Jokowi
Abraham Samad juga menyebut siapa saja bisa berpasangan dengannya, termasuk mendampingi Joko Widodo. Dia menilai pemerintahan saat ini sudah cukup bagus.
"Tidak menutup kemungkinan (dengan Jokowi), saya menilai (pemerintahan saat ini) lumayan bagus," pungkasnya.
Reporter: Irwanto
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement