Hasil Quick Count Pilkada Maluku dari LSI: Murad 40,63% Said Assagaff 32,10%

Peneliti LSI-KCI Ikrama Masloman mengatakan, hasil penghitungan cepat di Pilkada Maluku 2018 yang dilakukan tak akan berbeda dengan hasil putusan KPU.

oleh Abdul Karim diperbarui 27 Jun 2018, 19:25 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2018, 19:25 WIB
ilustrasi Pilkada serentak
Pilkada serentak

Liputan6.com, Maluku - Lingkar Survei Indonesia (LSI) merilis hasil perhitungan cepat atau quick count Pilkada Maluku, Rabu (27/6/2018). Dari suara masuk 85,67 persen menempatkan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur nomor urut dua Murad Ismail-Barnabas Orno sebagai pemenang dengan angka 40,63 persen.

Pasangan petahana Said Assagaff-Andreas Rentanubun di posisi ke dua dengan angka keterpilihan 32,10 persen dan pasangan Herman Koedoeboen-Abdullah Vanath di posisi 27,27 persen.

Peneliti LSI-KCI Ikrama Masloman mengatakan, hasil perhitungan cepat yang dilakukan tak akan berbeda dengan hasil putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nantinya. Adapun partisipasi pemilih di Maluku sangat tinggi mencapai 71 persen lebih.

"Kami selalu menjaga kredibel lembaga kami, hasil yang kami sampaikan saat ini tidak akan berbeda dengan putusan penyelenggara," ujar Ikrama.

Untuk penghitungan cepat, LSI-KCI menurunkan relawan di 300 TPS di 11 Kabupaten/Kota. Sampel ini mewakili jumlah pemilih di Maluku sebesar 1.149.990.

 

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

Menang di 6 Wilayah

Dari hasilnya, pasangan nomor urut dua menang di enam wilayah, yakni Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Aru, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat.

Sementara pasangan petahana hanya unggul di Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, dan Kabupaten Maluku Tenggara.

Adapun pasangan independen hanya menang tipis di Kota Ambon dan Kota Tual.

Ikrama menyebut, sejak awal, isu SARA tidak mampu menggiring pemilih Kristen di Maluku, masyarakat lebih menginginkan Gubernur baru.

"Narasi Gubernur baru mampu memantik sentimen masyarakat Maluku, dan hasil perhitungan cepat yang kami adakan sekarang tidak berbeda jauh dengan survei yang kami publikasi belum lama ini, " ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya