PKB: Mahfud Md Mengaku Lapang Dada Tak Jadi Cawapres, Tapi Masih Emosi

Lukman Edy membantah, pertemuan Cak Imin, Ma'ruf Amin dan Said Aqil memfinalisasi nama cawapres dari unsur NU yang akan disodorkan ke Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2018, 16:08 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2018, 16:08 WIB
Ketua Pansus RUU Pemilu Lukman Edy
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy menilai mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Md masih emosi karena tidak dipilih menjadi calon wakil presiden oleh Jokowi. 

Dalam sebuah acara talkshow, mantan Ketua Presidium Korps Alumni HMI (KAHMI) itu mengaku mendapatkan informasi kalau Ma'ruf Amin mengancam Jokowi agar ada kader NU dipilih menjadi cawapres.

"Pak Mahfud masih emosi walaupun dia katakan legowo, tapi kan nendang ke sana ke mari. Emosi itu masih ada," ujar Lukman di Media Center Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (15/7/2018).

Terkait adanya pertemuan tertutup antara Ma'ruf Amin, Muhaimin Iskandar dan Ketua PBNU Said Aqil Siroj, sehari sebelum pengumuman cawapres Jokowi, Lukman mengaku enggan membeberkan hasilnya.

Dia hanya menyatakan pertemuan menghasilkan sesuatu yang konstruktif.

"Menurut saya semuanya konstruktif. Karena enggak mungkin lah PBNU sampai, politik NU kan high politics," ucap Lukman Edy.

Dia membantah pertemuan Cak Imin, Ma'ruf Amin dan Said Aqil memfinalisasi nama cawapres dari unsur NU yang akan disodorkan ke Jokowi.

"Jadi sampai tunjuk nama enggak mungkin. PBNU kan sadar juga bukan parpol. Tapi kalau kemudian PBNU mengawal proses politik itu supaya tak lari dari moralitas NU itu saya kira peran PBNU," tegas dia.

Lebih lanjut, kata Lukman, hubungan antara PKB, PBNU dan Mahfud sudah cair. Bahkan, pasca bertemu Mahfud, Cak Imin menegaskan Mahfud adalah keluarga besar dari PKB. Tak ada keraguan lagi soal ke-NU-an Mahfud.

"Cak imin kan sudah rilis juga dengan media pasca-pertemuan dengan Pak Mahfud, bahwa Pak Mahfud adalah keluarga besar. Karena faktanya seperti itu. Dan pak mahfud keluarga besar PKB. Faktanya seperti itu," ucap dia.

"Pak Mahfud dulu menjadi hakim konstitusi MK itu diusulkan oleh Fraksi PKB. Bahkan kami dorong jadi Ketua MK. Saya kira apa yg dilakukan PKB dan dikatakan cak Imin bahwa Pak Mahfud keluarga besar PKB itu fakta," sambung Lukman.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Tudingan ke Ma'ruf Amin

Mahfud MD
Politikus, ilmuwan, tokoh agama. Guru Besar Tata Negara UII, mantan anggota DPR, mantan Ketua Konstitusi,

Sebelumnya, Mahfud Md bercerita dirinya batal menjadi cawapres diwarnai dengan ancaman bahwa NU tidak bertanggung jawab apabila bukan kader NU yang menjadi cawapres Jokowi.

Mahfud bercerita informasi hal ini didapat oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat keduanya melakukan pertemuan.

Saat bertemu dengan Cak Imin, Mahfud diberi tahu justru Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin yang menyampaikan ancaman jika NU bakal 'lepas tangan' andai kader NU tak menjadi cawapres Jokowi.

"(Ancaman) itu dibantah, padahal pernyataan itu (ancaman) yang menyuruh itu kiai Ma'ruf Amin. Bagaimana saya tahu kiai Ma'ruf Amin? Muhaimin yang bilang ke saya," kata Mahfud dalam sebuah acara talkshow yang ditayangkan secara langsung stasiun televisi swasta. 

"Terus saya tanya gimana main ancam-ancam? 'Itu yang nyuruh Kiai Ma'ruf'," kata Mahfud menceritakan pernyataan Cak Imin.

 

Reporter: Renald Ghiffari

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya