Demokrat: Langkah PDIP Tarik Kader Parpol Lain Masuk Timses Kurang Elok

Jansen mengingatkan bahwa hukum tabur tuai bisa terjadi kepada PDIP jika sudah tak berkuasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Agu 2018, 13:43 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2018, 13:43 WIB
Jokowi Hadiri Haul Majemuk Masyayikh di Situbondo
Presiden Joko Widodo didampingi Ketum PPP Romahamurmuziy dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo tiba di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Jawa Timur, Sabtu (3/2). Jokowi dan Romi tampak mengenakan sarung. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menilai, Sekretaris Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Hasto Kristiyanto tak beretika dalam berpolitik lantaran mengklaim Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Jatim Soekarwo sebagai anggota tim kampanye nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Dia menuding, pernyataan Sekjen PDI Perjuangan yang menyebut dua nama kader Partai Demokrat itu membuktikan kegagalan kaderisasi PDIP dalam pilkada.

"Jangan salahkan kami jika mengatakan inilah bukti di PDIP kurang kader berkualitas, efek dari kegagalan mereka di pilkada serentak kemarin. Jadi sekarang mereka kekurangan kepala daerah sekelas gubernur, sehingga harus menarik narik kader Demokrat untuk memenangkan Jokowi," ujar Jansen kepada merdeka.com, Rabu (22/8/2018).

Dia mengecam pernyataan Hasto yang mengatakan ada tim khusus yang melalukan komunikasi. Makna tim khusus itu sama saja kubu Jokowi melakukan pembajakan. Jansen mengingatkan bahwa hukum tabur tuai bisa terjadi kepada PDIP jika sudah tak berkuasa.

"Istilah 'tim khusus' ini berarti bermakna sistematis dan terstruktur proses 'pembajakan' yang sedang mereka lakukan terhadap kepala kepada daerah dari Demokrat tersebut. Dan ini jelas tidak sehat untuk demokrasi kita. Kami mengingatkan saja, awas nanti hal yang sama akan menimpa partaimu juga ketika kalian tidak berkuasa," jelas Jansen.

Dia mengatakan, kalau kubu KIK tak percaya diri untuk menang tak perlu vulgar menarik gubernur kader partai lain sebagai timses. Dia menyebut hal itu tak elok dilakukan.

"Masak sampai kepala daerah yang jelas-jelas bukan kader dari salah satu partai pendukungnya, ditarik-tarik oleh Hasto masuk ke tim sukses Jokowi. Saya tidak yakin Pak Jokowi merestui langkah Hasto ini. Karena secara kepantasan memang ini tidak elok," kata dia.

Sebelumnya, koalisi pendukung Jokowi menarik nama Gubernur Jatim Soekarwo dan Gubernur Papua Lukas Enembe. Keduanya merupakan kader Demokrat yang masuk kubu Prabowo-Sandiaga. Kepala daerah itu diplot sebagai tim kampanye teritorial.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya