Kubu Jokowi soal Debat Bahasa Inggris: Forum Resmi Wajib Bahasa Indonesia

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin mengatakan, kewibawaan negara dan kepala negara tidak ditentukan dari kemampuannya menguasai bahasa asing.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2018, 13:46 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2018, 13:46 WIB
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - KH Ma'ruf Amin, Arsul Sani
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - KH Ma'ruf Amin, Arsul Sani (Merdeka.com/ Muhammad Genantan Saputra)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - KH Ma'ruf Amin, Arsul Sani, mengatakan, dalam forum resmi yang bersifat nasional wajib menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini terkait usulan tim koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mengusulkan debat kandidat capres menggunakan bahasa Inggris.

Menurutnya, penggunaan bahasa diatur di UU 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Dalam Pasal 32 UU ini, secara tegas disebutkan dalam forum-forum resmi yang bersifat nasional itu wajib menggunakan bahasa Indonesia.

"Nah debat capres dan cawapres itu forum resmi bukan? Saya kira itu forum resmi. Jadi akan sulit kalau yang dimaksud dengan forum debat itu adalah forum debat yang diatur atau yang diselenggarakan KPU," kata dia di markas TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Jalan Cemara No 19, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).

Arsul mengatakan, kewibawaan negara dan kepala negara tidak ditentukan dari kemampuannya menguasai bahasa. Menurutnya, usulan debat capres menggunakan bahasa Inggris ini agak nyeleneh.

Dia mencontohkan, Presiden ke-2 RI Soeharto yang selalu berbincang dengan tamu negara menggunakan bahasa Indonesia.

"Pak Harto puluhan tahun, 30 tahun, menerima tamu ya dengan bahasa Indonesia dan terjemahannya. Kemudian berbicara dalam forum internasional dengan bahasa Indonesia kan tidak berkurang," kata dia.

Selain itu ada pula pemimpin negara lain seperti China dan Jepang yang menggunakan bahasa negaranya.

"Meskipun saya yakin beliau juga ngerti sebagaimana Pak Jokowi bisa berbahasa Inggris ya, jadi jangan genit," tutur Arsul.

 

Jangan Genit

Arsul pun menyindir anggota DPR yang juga masih gagap bicara bahasa Inggris. Pengalaman itu diketahuinya saat kunjungan kerja ke luar negeri.

"Yang usul debat bahasa Inggris itu memang paham bahasa Inggris? Saya kan tahu juga siapa anggota DPR yg bisa bahasa Inggris, pernah kunker bersama-sama ke luar negeri, bahasa Inggrisnya keluar atau tidak. Saya tahu juga," bebernya.

Arsul ingin debat dijalankan seperti yang selama ini dilakukan dan disuarakan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yakni tentang debat ide serta gagasan. Kubu Jokowi-KH Ma'ruf Amin juga selalu mendengar kritikan maupun sorotan soal utang.

Legislator Komisi III DPR RI ini juga ingin kubu Prabowo-Sandi memberi solusi alternatif pembangunan yang terukur, tanpa utang guna memberikan pencerahan.

"Jadi enggak usah genit-genit, karena kalau genit nanti ada juga yang genit elemen masyarakat misalnya, usul ada juga dong lomba tes baca Alquran, lomba salat yang benar, kan berhak juga usul seperti itu," tandas Arsul.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya