Liputan6.com, Jakarta - Ketegangan akibat saling sindir antara bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias RK berakhir di kedai kopi. Keduanya sepakat bertemu untuk mengklarifikasi dan meredam kesalahpahaman yang sempat menjadi sorotan publik.
Pertemuan berlangsung di salah satu kedai kopi di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat 14 September 2018 malam. Sandiaga sengaja merahasiakan pertemuan tersebut dari media agar tidak diliput.
"(Pertemuannya) seru, sih. Jadi, tentunya ada kesalahpahaman dan saya yang paling pertama minta maaf, walaupun pernyataan itu tidak ditujukan kepada RK maupun koalisi, tetapi Pak RK sepertinya tersinggung," ujar Sandiaga usai main basket di halaman Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/9/2018).
Advertisement
Sandiaga menyebut dirinya cukup lama bersahabat dengan pria yang karib disapa Kang Emil tersebut. Dia tidak mau persahabatannya rusak gara-gara kesalahpahaman yang berkepanjangan.
"Salah satu rule of the game saya adalah kalau ada kesalahpahaman secepat mungkin diklarifikasi dan saya langsung minta ketemu. Beliau kebetulan ada di Jakarta, ajak ngopi ya kita ngopi bareng dan enggak nyampe semenit selesai isunya, dan abis itu kita ngobrol-ngobrol," katanya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Minta Izin
Dalam pertemuan tersebut, Sandiaga menyampaikan rencananya bakal lebih sering menjelajahi wilayah Jawa Barat dalam rangka kampanye. Dia pun meminta izin kepada Ridwan Kamil selaku orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat.
"Saya bilang, Kang ini bakal 7 - 8 bulan ke depan saya bakal sering banget nih ke Jabar. Jadi dari pada minta izin berulang-ulang saya bilang izinnya sekali aja ya. Tapi saya akan datang mungkin puluhan atau ratusan kali ke Jawa Barat. Jadi sebagai pemilik wilayah saya bilang, punten mau melintas gitu. Terus dia bilang 'nyantai aja'," ucap Sandiaga.
Pertemuan berlanjut dengan obrolan-obrolan ringan disertai saling puji antartokoh muda tersebut. Keduanya juga sepakat untuk tidak mudah dibenturkan oleh media.
"Dan ya begitu mestinya enggak usah diperpanjang, enggak usah diperuncing, enggak usah dibesar-besarkan. Dua sahabat ngobrol, ngopi, kopinya kopi Jawa Barat lagi, jadi kopi juara dunia," mantan Wagub DKI Jakarta itu mengenang.
Advertisement
Berawal dari Saling Sindir
Hubungan Sandiaga dan Ridwan Kamil sempat memanas di tengah tensi politik yang kian meninggi. Kedua tokoh muda itu terlibat saling sindir.
Ketegangan bermula saat Sandiaga mengimbau kepala daerah tidak ikut-ikutan mengurusi Pilpres 2019. Bukan tanpa sebab, imbauan tersebut bertepatan dengan sikap beberapa kepala daerah, sebut saja Gubernur Papua Lukas Enembe, Gubernur NTB TGB Zainul Majdi serta Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang menyatakan dukungan kepada Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Pernyataan Sandiaga mendapat reaksi keras dari Ridwan Kamil. Mantan Wali Kota Bandung itu balik menyindir agar Sandiaga bercermin. Kang Emil menyebut, Sandiaga juga sempat ikut kampanye Pilgub Jateng untuk Sudirman Said, padahal ia kala itu masih menjabat sebagai Wagub DKI.
Mengetahui pernyataannya mendapat reaksi keras dari Ridwan Kamil, Sandiaga pun meminta maaf. Dia berdalih, imbauannya tersebut hanya ditujukan kepada kepala daerah yang berasal dari partai pengusung Prabowo-Sandiaga.
Â