Kubu Prabowo Minta Jokowi Tabok Mafia Impor dan Pelaku Kriminalisasi

Dahnil mengapresiasi pernyataan keras Jokowi. Namun, jangan hanya diksi tapi juga harus keras dalam bersikap.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Nov 2018, 09:56 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2018, 09:56 WIB
Jokowi Serahkan Langsung 1.300 Sertifikat di Lampung Tengah
Presiden Joko Widodo menyerahkan 1.300 sertifikat hak atas tanah masyarakat di Kab Lampung Tengah, Jumat (23/11). Menurut Presiden, kepemilikan sertifikat atas tanah yang masyarakat miliki merupakan hal yang sangat penting. (Liputan6.com/HO/Biropers)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi kesal atas isu yang menyebut dirinya adalah aktivis PKI. Jokowi bahkan mengaku tengah mencari pelaku penyebaran informasi bohong di media sosial itu dan ingin menaboknya.

Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno, Dahnil Anzar Simanjutak sepakat dengan Jokowi. Tak cuma itu, dia juga sangat sepakat jika Jokowi menabok orang yang kerap melakukan kriminalisasi dan mafia impor.

"Saya sepakat loh, Pak Jokowi penting menabok mereka-mereka yang suka melakukan kriminalisasi, Pak Jokowi harus menabok mereka-mereka yang mengambil rente impor," katanya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 23 November 2018.

Dia mengapresiasi pernyataan keras Jokowi tersebut. Namun, jangan hanya diksi tapi juga harus keras dalam bersikap.

"Jadi kriminalisasi tabok, tabok dalam makna tanda kutip hentikan, nah itu penting tuh. Sehingga kalau begitu baru tuh korelasi antara pilihan kata dengan tindakan itu bersesuaian," katanya.

Ketum PP Pemuda Muhammadiyah ini mendukung penuh jika Jokowi bersikap tegas. Namun, sikap tegas Jokowi jangan hanya perkataan tapi juga tindakan dalam bentuk kebijakan.

"Tadi, setop impor, rente impor beliau tabok. Artinya tabok ini setop. Kemudian setop kriminalisasi, beliau tabok hentikan tindakan seperti itu. Saya yakin Pak Jokowi sanggup melakukan itu dan kami mendukung begitu," kata dia.

 

Jokowi Ingin Tabok

Sebelumnya, Jokowi kembali menyinggung informasi bohong dan fitnah yang beredar di media sosial memasuki tahun politik. Salah satunya, isu yang menyebutkan bahwa Jokowi merupakan aktivis PKI.

Ini disampaikan Jokowi saat membagikan 1.300 sertifikat tanah untuk warga Lampung Tengah di Lapangan Tenis Indoor Gunung Sugih, Lampung Tengah, Jumat (23/11).

"Coba lihat di medsos, Presiden Jokowi itu PKI. Fitnah-fitnah seperti itu," kata dia.

Jokowi berulang kali membantah bahwa dia bukan aktivis PKI. PKI sudah dibubarkan pada 12 Maret 1966, sedangkan Jokowi baru dilahirkan 21 Juni 1961.

"Saat PKI dibubarkan saya baru 4 tahun. Kok bisa diisukan Jokowi aktivis PKI, masak ada PKI balita," ujar dia.

Selama empat tahun menjadi Presiden, Jokowi mengaku selalu dikaitkan dengan PKI. Jokowi tak bisa lagi menyembunyikan kekesalannya. Kepala Negara menyatakan bakal mencari siapa yang menyebar isu bohong.

"Mau saya tabok orangnya di mana, saya cari betul. Saya ini sudah 4 tahun digini-giniin. Sabar, sabar ya Allah, sabar, sabar. Tapi sekarang saya berbicara karena jangan sampai ada 9 juta orang percaya terhadap berita-berita begini," kata dia.  

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya