KPU Akan Bahas Usulan Tema Korupsi Orde Baru Masuk Debat Capres

Viryan menjelaskan tema-tema yang akan dijadikan debat capres-cawapres mencerminkan kondisi kebangsaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Des 2018, 05:26 WIB
Diterbitkan 06 Des 2018, 05:26 WIB
Migrant Care minta KPU perbaiki data Pemilih Tetap Luar Negeri
Komisioner KPU Viryan Aziz mendengarkan masukan dari salah seorang aktivis Migrant Care saat audiensi di Kantor KPU, Jakarta, Senin (20/8). (merdeka.com/ Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan membahas terkait usulan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tentang tema korupsi di era orde baru kepemimpinan Soeharto masuk ke dalam materi debat Capres-Cawapres. Komisioner KPU Viryan Aziz juga menjelaskan pihaknya akan mencatat masukan tema-tema apa saja yang akan digunakan dalam debat.

"Iya, nanti jadi catatan masukan nanti akan dibahas," kata Viryan usai mengisi diskusi Mengurangi Kisruh DPT dalam Pemilu 2019 di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (5/12).

Viryan menjelaskan tema-tema yang akan dijadikan debat capres-cawapres mencerminkan kondisi kebangsaan. Dan pihaknya pun akan mengundang beberapa pihak untuk hal tersebut.

"Prinsipnya adalah poin-poin apa yang dijadikan tema debat itu mencerminkan kondisi kebangsaan kita," ungkap Viryan.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni menjelaskan usulan itu ia cetuskan dikarenakan di dua koalisi pasangan capres-cawapres berdebat mengenai citra Soeharto di masa kepemimpinannya.

Ketimbang berdebat hanya di tingkat koalisi, Raja menilai masyarakat perlu mendapat pandangan tersendiri melalui debat capres-cawapres mengenai hal tersebut.

"Usulan ini jauh lebih mendidik masyarakat secara politik. Daripada berkilah bahwa Soeharto bukan simbol KKN, Soeharto bukan guru korupsi," jelasnya.

Dia mengungkapkan, baik dirinya maupun Wasekjen PDIP Ahmad Basarah akan siap diajak berdebat hal itu.

"Saya dan mungkin Mas Basarah akan siap jika diajak berdebat tentang warisan Orde Baru yang dipuja-puji kubu Pak Prabowo-Sandi, daripada kita menjadi dokter yang menyalahkan data KPK tentang korupsi Orde Baru," ungkap Raja.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya