Dalang Hoaks Surat Suara Terungkap, TKN Duga Ada Motif Delegitimasi KPU

Juru Bicara TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga mengatakan, hoaks ini seakan ingin menggambarkan bahwa KPU bekerja sama dengan Paslon 01.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 09 Jan 2019, 18:06 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2019, 18:06 WIB
Surat Suara Tercoblos
Tersangka BBP diduga sengaja sebar hoax 7 kontainer surat suara tercoblos

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap pria berinisial BBP yang diduga dalang pembuat dan penyebar hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos. Sempat beredar desas-desus bahwa BBP adalah Ketua Koalisi Relawan Nasional Prabowo-Sandi, meski akhirnya kubu Paslon 02 membantah kabar tersebut.

Kubu Jokowi menyebut, apa yang dilakukan BBP ini sebagai suatu bentuk untuk mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga mengatakan, hoax ini seakan ingin menggambarkan bahwa KPU bekerja sama dengan Paslon 01.

"Ini yang kami katakan ada framing seakan-akan KPU itu mau didelegitimasi, kemudian seakan-akan bahwa 01 dianggap bekerja sama dengan KPU. Dan KPU menguntungkan 01. Itu framing yang dibangun," ujar Arya saat dihubungi wartawan, Rabu (9/1/2019).

Karena BBP merupakan bagian dari relawan Paslon 02, Arya menganggap penangkapan ini telah membuktikan bahwa kubu Paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kemungkinan telah mengatur penyebaran hoaks ini untuk menyudutkan Paslon 01 dan mendelegitimasi KPU sebagai sebuah lembaga.

"Hal ini yang kita takutkan rakyat tidak ‎percaya kepada KPU, usaha-usaha seperti ini kalau hasil pemilunya memenangkan 01 maka sudah memframing sejak awal itu kerjaannya KPU sama 01," ujar Arya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Johnny G Plate mengapresiasi Polri yang sudah berhasil menangkap pelaku. Ia meminta agar kasus ini diproses dengan cepat terkait Pemilu yang akan berlangsung. Yaitu, dengan mengungkap dalang penyebaran hoax tersebut.

Johnny menduga, ada aktor intelektual di balik penyebaran hoax ini. Penangkapan BBP dianggapnya hanya sebagai penangkapan eksekutor sang aktor intelektual.

"Kebetulan dari data disampaikan di media elektronik bilang, saudara BBP itu adalah Ketua Dewan Kornas Prabowo, nah polisi perlu membongkar, apakah ada hubungan antara Dewan Kornas Prabowo dengan Paslon Prabowo-Sandi, hubungannya apa. Supaya Pak Prabowo dan Pak Sandiaga perlu tampil jadi ksatria demokrasi, jangan mendiamkan barang ini," jelas Johnny.

Johnny pun mendesak agar kubu Prabowo segera memberikan klarifikasi jelas terkait hubungan dari BBP dengan Paslon 02. Menurutnya, sekedar membantah bahwa BBP bukanlah relawan resmi dari Kubu Prabowo tidaklah cukup. Sebab, hal ini sudah menjadi kasus kriminal.

"Jadi harus didukung dengan fakta yang kuat, bukan hanya asal bantah. Harus berikan dukungan kepada polisi untuk membongkar secara luas ini, kalau tidak terlibat, jangan menghambat," Johnny menandaskan.

 

Bukan Relawan Resmi

Polisi Tangkap Pembuat Hoax Surat Suara
Dir Siber Bareskrim Polri menghadirkan tersangka berinisial BBP saat Rilis berita hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (9/1). BBP ditangkap di Sragen, Jawa Tengah pada tanggal 7 Januari 2019 lalu. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Wakil Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ferry Juliantono menegaskan BBP, dalang hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos, bukan bagian dari relawan resmi Prabowo-Sandiaga. Menurut dia, BBP sebagai Ketua Koalisi Relawan Nasional (Kornas) Prabowo Presiden, tidak terdaftar dalam tim relawan Prabowo-Sandiaga.

"Enggak ada, enggak ada di daftarnya, saya sudah cek sebagai yang bertanggung jawab di direktorat relawan," kata Ferry saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (9/1/2019).

Ferry melanjutkan, Kornas Prabowo tidak ada dalam pembekalan relawan beberapa waktu lalu di Istora Senayan. Sehingga, dia meyakini bahwa relawan tersebut hanya mengklaim bagian dari pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02.

"Tidak ada mereka pembekalan di Istora, saya punya database," ujar Ferry.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya