Jokowi: Rekrutmen Berbasis Kompetensi Kunci Berantas Korupsi

Sebelumnya, Prabowo mengatakan, korupsi dapat diberantas dengan menaikkan gaji pejabat saat menanggapi jawaban Jokowi soal pemberantasan korupsi.

oleh Delvira HutabaratLizsa EgehamMuhammad Radityo PriyasmoroAdy Anugrahadi diperbarui 17 Jan 2019, 21:13 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2019, 21:13 WIB
Calon presiden Jokowi saat debat capres cawapres 2019
Calon presiden Jokowi saat debat capres cawapres 2019. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi menilai rekrutmen berbasis kompetensi dan bukan finansial menjadi kunci memberantas korupsi. Korupsi menurut dia tidak bisa diberantas dengan menaikkan gaji pejabat.

"Rekrutmen yang berbasis kompetensi dan bukan finansial jadi kunci," kata Jokowi menjawab tanggapan lawannya Prabowo Subianto, dalam debat capres cawapres 2019, Kamis (17/1/2019).

Sebelumnya, Prabowo mengatakan, korupsi dapat diberantas dengan menaikkan gaji pejabat. Hal ini diungkapkannya saat menanggapi jawaban Jokowi soal pemberantasan korupsi.

"Kalau kami menilai bahwa ada langkah-langkah yang lebih konkrit praktis dan segera. Misalkan gubernur gaji Rp 8 juta, mengeloka provinsi yang lebih besar dari Malaysia misalkan Jawa Tengah. APBD-nya besar. Saya kira ini yang tidak realistis. Kepala negara segarusnya berani melakukan terobosan sehingga gaji pejabat itu sangat besar," kata Prabowo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jokowi Contohkan Pengalaman saat Maju Pilkada

Debat Pilpres 2019
Capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi (kiri) dan Ma'ruf Amin saat memaparkan visi misi dalam debat Pilpres 2019, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jokowi menyontohkan soal pengalamannya saat menjawab pertanyaan terkait politik mahal. Dia mengatakan, tidak pernah mengeluarkan uang saat mengikuti Pilkada DKI Jakarta.

"Saya contohkan saya sendiri pemilihan wali kota, anggaran sangat kecil. Gubernur saya tidak mengeluarkan uang sama sekali. Pak prabowo pun tahu mengenai itu ketum partai pendukung tahu, sekali lagi ini butuh proses panjang. Artinya apa? Ini bisa dimulai dari relawan, bisa dimulai dari keinginan publik, tanpa mengedepankan finanasial," kata Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya