Liputan6.com, Manado - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi memperkirakan dapat meraup suara mayoritas di Sulawesi Utara. Dia menyebut, 80 persen akan diraihnya bersama Ma'ruf Amin di provinsi ini.
"Kita perkirakan di atas 80 persen. Ini pake itung itungan yang realiatis, pake kalkulasi lho," kata Jokowi saat kunjungannya ke Manado, Minggu 31 Maret 2019 malam.
Calon presiden petahana itu menyebutkan, angka 80 persen merupakan perkiraan perhitungan minimal. Ini dengan memperhitungkan sejumlah faktor.
Advertisement
"Nanti dilihat, 17 hari lagi, Sulut dapatnya berapa. Itungan saya kalau melihat seperti tadi, saya sudah sampaikan kan, minimal 80," kata Jokowi usai menikmati kopi di kedai kopi Djarot Jalan Roda Kota Manado, seperti dilansir Antara.
Jokowi kemudian menceritakan soal perjalanannya dari Bandara Samratulangi hingga Hotel Sutan Raja, Kota Manado yang biasanya hanya 15 menit, namun harus ditempuhnya hingga 1,5 jam.
Selama perjalanan itu, mobil yang ditumpanginya dicegat warga yang ingin bersalaman dan berswafoto.
"Yang terjadi saya dicegat di tengah jalan sampai sembilan kali. Warga minta saya keluar mobil, kalau tak keluar tak diberi jalan lewat, di tengah jalan minta selfi," ujar Jokowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kopi Jarod
Jokowi juga menyempatkan diri untuk menikmati kopi di Jalan Roda, Manado bersama warga dan tokoh lain. Dia mengatakan, harga kopi di Manado cukup murah dan rasanya nikmat.
"Harganya Rp 8.000 per cangkir, tapi rasanya nikmat, yang jelas lebih murah dan rasanya juga betul-betul rasa kopi Indonesia," kata Jokowi.
Pada kesempatan itu, capres petahana didampingi Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Tohir, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding, politikus PDIP Pramono Anung, pengurus TKN Bahlil Lahadalia yang juga Ketua Hipmi, Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
Jokowi menyatakan, selama ngopi bersama, mereka antara lain membicarakan mengenai penyelesaian Tol Manado-Bitung.
"Tol Manado-Bitung itu kan kita operasionalkan Insya Allah nanti pada September 2019, kalau mundur itu nanti akhir tahunlah, tapi kita ingin pada September," ujar Jokowi.
Advertisement