Prabowo: Belum Mulai Saja Sudah Ada yang Nyoblos

Prabowo berharap agar seluruh penyelenggara pemilu dapat menjalankan tugas dengan sejujur dan seadil-adilnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Apr 2019, 01:03 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2019, 01:03 WIB
Prabowo Subianto
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan orasi politiknya dalam kampanye akbar Prabowo-Sandi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (7/4). Kampanye akbar Prabowo-Sandi diawali dengan salat tahajud dan salat subuh berjamaah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor Urut 02, Prabowo Subianto menyayangkan temuan tercoblosnya surat suara di Malaysia. Padahal, Prabowo mengatakan Pemilu 2019 belum dimulai.

"Belum mulai saja sudah ada yang nyoblos, nyoblos di luar negeri," kata Prabowo saat menghadiri deklarasi dukungan yang diberikan ribuan advokat yang tergabung dalam Aliansi Advokat Indonesia Bersatu (AAIB), di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (12/4/2019).

Ia pun berharap agar seluruh penyelenggara pemilu dapat menjalankan tugas dengan sejujur dan seadil-adilnya.

"Tujuan demokrasi, tujuan pemilihan pemimpin harus berjalan dengan damai. Tapi perdamaian itu baru bisa terjamin jika ada kejujuran dan keadilan," kata Prabowo seperti dilansir dari Antara.

Menurut Prabowo, sifat manusia tidak akan ada yang suka dicurangi, oleh karenanya sudah suatu keharusan jika pesta demokrasi juga diselenggarakan secara jujur dan adil.

"Kalau ibarat main sepakbola, setelah bermain kita rasakan wasit tidak netral, semua aturan dilanggar. Kira-kira mau enggak kita ikut main? Manusia yang normal tidak mau. Saya yakin, mayoritas Indonesia manusia yang normal, punya akal sehat, walaupun miskin tapi punya harga diri," ucap Prabowo.

Prabowo mengatakan apabila proses demokrasi tidak dilaksanakan dengan baik, maka dapat melukai hati rakyat.

"Manakala proses pemilihan ini tidak dilaksanakan dengan bersih dan jujur, ini adalah pelanggaran dan sebuah penghinaan terhadap kehendak rakyat. Proses demokrasi yang tidak dijalankan dengan benar akan mengundang bahaya," ucap mantan Danjen Kopassus ini.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kronologi Temuan Surat Suara Tercoblos

Penyortiran dan Pelipatan Kertas Suara
Surat suara untuk Pilpres 2019 yang akan dilipat di Gudang KPU, Cibinong, Bogor, Kamis (7/3). Libur Nyepi, dimanfaatkan 650 pekerja menyelesaikan tenggat waktu penyortiran dan pelipatan 17 juta surat suara Pemilu 2019. (merdeka.com/Arie Basuki)

Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Malaysia, Yaza Azzahara Ulyana mengungkap, kronologis surat suara tercoblos di wilayah tugasnya.

Dia mengaku, temuan tersebut berasal dari Relawan Sekber Satgas BPN Prabowo-Sandiaga (Padi) di Malaysia.

"Pada pukul 12.48 waktu setempat kami menerima aduan dari seorang relawan sekber, satgas BPN Padi Malaysia yang bernama Parlaungan melalui pesan WhatsApp. Bahwa ada dugaan penyeludupan surat suara yang dilakukan oleh oknum tertentu," kata Yaza lewat siaran pers diterima di Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Menindaklanjuti laporan itu, Panwaslu Malaysia langsung menginvestigasi ke tempat perkara bersama anggota Panwaslu Kuala Lumpur, Rizki Israeni Nur. Keduanya tiba di Taman University Sungai Tangkas Bangi 43000 Kajang, Selangor, sekira pukul 13.00 waktu setempat.

Saat tiba di lokasi, pihaknya menemukan surat suara yang tersimpan di dalam 20 buah (boks), 10 kantong plastik, dan 5 karung goni berwarna putih dengan tulisan Pos Malaysia.

"Diperkirakan jumlah surat suara yang berada di lokasi pertama (itu) 10-20 ribu buah," jelas Yaza.

Berdasar sampel surat suara pilpres yang dibuka, telah tercoblos pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Sedangkan, surat suara pemilihan legislatif (pileg) sudah dicoblos untuk Partai Nasdem dengan caleg DPR RI dari partai yang sama bernomor nomor urut 3.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya