Liputan6.com, Jakarta - Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi mengaku tak memiliki persiapan khusus untuk debat pamungkas Pilpres 2019. Hal ini lantaran dirinya sibuk keliling daerah untuk bertemu para pendukungnya.
"Enggak, malah kampanye terus. Besok saja lah, besok saja lah (kita lihat)," kata Jokowi di Sentul Kabupaten Bogor Jawa Barat, Jumat (12/4/2019).
Debat kelima Pilpres 2019 akan dilaksanakan di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu 13 April 2019 malam. Debat yang menghadirkan pasangan capres dan cawapres ini mengangkat tema soal ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.
Advertisement
Kendati tak memiliki persiapan khusus, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan telah menyiapkan jawaban dari serangan-serangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang sesuai dengan tema debat salah satunya masalah ekonomi.
"Karena itulah sebaiknya kita lihat bahwa dalam hal ekonomi pun Pak Jokowi punya daya unggul karena pemahamannya. Justru karena itu diserang, maka Pak Jokowi menghasilkan sebuah program-program kunci mematahkan serangan dari Pak Prabowo dan Sandi," kata Hasto di Rumah Cemara Nomor 19, Jakarta Pusat, Kamis 11 April.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tampilkan Hal Baru
Menurut Hasto, dalam beberapa tahapan debat, Jokowi-Ma'ruf selalu menampilkan hal-hal baru. Serta bisa memberikan efek kejut yang lain dari biasanya.
"Khususnya ketika Pak Ma'ruf Amin tampil memberikan efek kejut bahwa beliau sosok pemimpin yang kaya akan pengalaman, termasuk mampu menggunakan diksi-diksi yang ternyata sesuai dengan harapan orang muda," ungkap dia.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin ini yakin, Jokowi akan menguasai materi debat capres-cawapres mendatang. Pasalnya, lanjut Hasto banyak masyarakat yang sudah merasakan keberhasilan Jokowi dalam memimpin Indonesia.
"Ya kalau kita lihat dari kalangan bawah mengapa banyak memberikan dukungan kepada Pak Jokowi karena mereka yang paling banyak merasakan. Tapi kita berbicara instrumen perpajakan tanpa pandang bulu yang diterapkan Pak Jokowi ini mungkin disikapi berbeda," ucap Hasto.
Advertisement