Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Milenial Cawali Eri Cahyadi-Cawawali Armudji, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan, Pilkada Surabaya hendaknya dipenuhi dengan adu program, gagasan, karya, dan kreativitas.
Dalam membangun ekosistem politik yang edukatif tersebut, Eri-Armudji telah memberikan ruang lebar bagi anak-anak muda terlibat memberikan masukan terkait pembangunan kota ke depan melalui berbagai kanal, salah satunya melalui media sosial yang secara rutin melakukan interaksi daring dengan anak-anak muda lewat Live Streaming, pembukaan Question Box, dan lain-lain.
”Pilwali Surabaya harus dijadikan ajang menggembirakan, bertukar gagasan konstruktif, bukan ajang menebar keseraman yang mengedepankan narasi intimidatif yang arogan,” ujar Seno saat dikonfirmasi media, Minggu (4/10/2020).
Advertisement
Seperti diketahui, warga Surabaya dikejutkan dengan pernyataan "penjara atau menang" dari tim Machfud Arifin-Mujiaman, Akhmad Miftachul Ulum, saat tampil di dialog Channel 332 dengan host pengamat politik UIN Sunan Ampel Surabaya, Ahmad Khubby Aly. Dalam dialog itu juga hadir Aryo Seno Bagaskoro sebagai perwakilan tim Eri Cahyadi-Armudji.
Di akun Instagram-nya, @cak_uluum, Ulum juga mengunggah poster bertuliskan "Penjara atau Menang". Kalau sudah menentukan pilihan, jangan setengah hati. Harus berani ambil risiko apapun bentuknya. Meskipun hal itu mengarah ke jalur hukum, jika langkah itu harus diambil, maka ambillah.”
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sebut Eri-Armujdji Lebih Memahami
Seno Bagaskoro menambahkan, penyampaian janji dan retorika kampanye yang hebat seyogianya dibarengi dengan narasi konkret dan rekam jejak yang terukur terkait bagaimana para calon pemimpin mampu untuk berbaris bersama anak muda.
Dia menilai, dalam hal ini, Eri-Armudji lebih bisa memahami anak muda dan generasi penerus. Mulai SD, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, perguruan tinggi, hingga pendidikan nonformal, Eri-Armudji menyajikan paket komplet.
"Ada pendidikan gratis, subsidi dan beasiswa, sertifikasi soft-skill, pewadahan kreativitas di ruang publik, hingga pendampingan belajar melalui rumah-rumah belajar di kota hingga pelosok kampung,” jelasnya.
Advertisement