Komentar Gibran-Teguh dan Bajo Usai Debat Putaran Kedua Pilkada Solo

Gibran mengaku tak ada masalah kendati banyak mendapat serangan dari lawan.

diperbarui 04 Des 2020, 11:02 WIB
Diterbitkan 04 Des 2020, 11:02 WIB
debat
Debat publik tahap I Pilkada Solo yang digelar di The Sunan Hotel Solo, Jumat (6/11/2020). (Ist)

Jakarta Debat putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo, Jawa Tengah berlangsung seru, Kamis, 3 Desember malam. Kedua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo saling adu argumen terkait program dan visi misi mereka. 

Gibran mengaku tak ada masalah kendati banyak mendapat serangan dari lawan. Nada suaranya yang kadang meninggi ketika menjawab pertanyaan paslon Bajo dianggapnya sebagai hal biasa.

"Bukan meninggi, namanya debat ya seperti itu. Tadi seusai debat ya salaman lagi. Wong kita semua saudara kok. Namanya debat ya sepeti itu karena harus sampaikan visi misi kami," ujarnya saat konferensi pers sesuai debat publik II Pilkada Solo, Kamis malam kemarin. 

Gibran mengatakan perdebatan yang terjadi malam itu dalam rangka menguji materi atau program dari kompetitor.

"Eyel-eyelan ya biasa namanya debat. Saling menguji materi dari lawan tanya ini-itu," katanya.

Gibran pun tak lupa memohon doa restu warga Solo mendekati hari pemungutan suara 9 Desember 2020.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Bagyo Minta Doa dari Warga Solo

Seperti halnya Gibran, cawali Solo dari jalur perseorangan, Bagyo Wahyono turut menyampaikan permohonan yang sama.

"Saya mohon doanya untuk ke depan mendukung Bajo dalam koalisi rakyat. Ini tadi betul-betul terasa lega, gembira, semakin hari semakin meningkat dukungan kepada kami. Terbukti dari kelompok mahasiswa dan sebagainya mulai merapat ke Bajo. Ini betul-betul Bajo berterima kasih. Dari sebelumnya bukan siapa-siapa, kami merasa menjadi siapa-siapa," ungkap Bagyo dalam konferensi pers seusai debat putaran II Pilkada Solo.

Bagyo pun sempat menyinggung pernyataan Gibran saat debat yang memintanya tak berbicara tentang Tikus Pithi Hanata Baris.

"Karena saya diusung dan ditugasi Tikus Pithi maka saya tidak akan melupakan sejarah. Saya lahir dari situ. Mosok ora oleh ngomong Tikus Pithi. Jadi saya diusung Tikus Pithi dengan barisan koalisi rakyat dari berbagai elemen masyarakat," sambungnya.

 

Simak berita Solopos.com lainnya di sini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya