Liputan6.com, Jakarta - Poltracking Indonesia mencatatkan ada dinamika elektabilitas calon presiden dalam tiga bulan terakhir. Terutama di dua nama teratas yaitu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pada survei teranyar dengan simulasi tiga nama, elektabilitas Ganjar mengalami penurunan di bulan April 2023, sebelum deklarasi oleh PDIP. Pada Februari 2023 elektabilitas Ganjar 35,6 persen, Maret 2023 36,9 persen, dan April 2023 31,1 persen.
Baca Juga
Sementara, elektabilitas Prabowo Subianto mengalahkan Ganjar di April 2023. Prabowo mengalami peningkatan pada tiga bulan terakhir. Februari 2023 sebesar 26,1 persen, Maret 2023 27,2 persen, dan April 2023 33 persen.
Advertisement
Bakal calon presiden Anies Baswedan cenderung stabil di posisi ketiga. Pada Februari 2023 24,4 persen, Maret 2023 21,3 persen, dan April 2023 22,4 persen.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menjelaskan, dinamika yang terjadi dalam beberapa bulan belakangan mempengaruhi elektabilitas Ganjar. Yaitu karena isu batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Sehingga terjadi penurunan.
"Ada dinamika batalnya U-20 itu salah satu koreksi mungkin terhadap Pak Ganjar Pranowo," ujar Hanta saat pemaparan survei secara daring, Jumat (28/4/2023).
Hanya saja, elektabilitas Ganjar masih bisa kembali naik karena saat ini sudah resmi dideklarasikan oleh PDI Perjuangan sebagai calon presiden. Melihat pengalaman Anies Baswedan, terjadi kenaikan elektabilitas setelah dideklarasikan Nasdem.
"Tapi ada potensi Ganjar trennya bisa naik kalau dilihat dari kepastian PDIP sudah mengusungnya," jelas Hanta.
Poltracking menggelar survei tatap muka pada periode Februari, Maret dan April 2023. Dengan jumlah responden 1.220Â orang yang diambil dengan metode multistage random sampling. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Â
Â
Megawati Akan Terima Kunjungan Ketum PPP, Bahas Kerja Sama Politik Usai Usung Ganjar Capres
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (30/4/2023). Keduanya akan membahas rencana kerja sama politik Pemilu 2024 dalam rangka mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
"Rencananya hari Minggu (30/4), pukul 14.00 WIB, Pak Mardiono bersama jajaran pengurus PPP akan kami terima di kantor DPP PDI Perjuangan. Komunikasi via telpon sudah dilakukan. Minggu akan menjadi kesempatan pertama bertemu dengan Ibu Megawati Soekarnoputri guna meneguhkan kerja sama politik," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Jumat (28/4/2023).
Hasto mengatakan, melihat rekam jejak PPP mempunyai kesesuaian historis dengan PDI Perjuangan. Selama Orde Baru PPP dan PDIP menjadi representasi partai tertindas sehingga terbangun emosional bonding.
Oleh karenanya, PDIP sangat menyambut baik kerja sama dengan PPP di Pemilu 2024. PPP menambah energi kemenangan.
"Sehingga diyakini kerja sama dengan PPP sangat positif, dan semakin memperkuat energi kemenangan Pilpres 2024. Seluruh kerja sama Partai Politik dilakukan melalui komunikasi Partai dengan Partai," ujar Hasto.
Sementara, Hasto mengungkap kerja sama politik PDIP dibangun bersama partai politik pemerintahan Presiden Joko Widodo, kecuali partai yang sudah deklarasi capres sendiri
Kemudian, partai tersebut memiliki kesesuaian agenda masa depan. Serta kerja sama yang memperkuat aspek elektoral capres. Kerja sama dengan PPP dianggap akan memperluas basis pemilih.
"Kedua, menempatkan aspek ideologi kebangsaan-kerakyatan, kesejarahan, kultur, serta kesesuaian agenda masa depan. Ketiga, tidak bisa dipungkiri bahwa kerja sama juga memperkuat aspek elektoral Capres," papar Hasto.
Â
Â
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement