Ganjar Pranowo Minta Relawannya Jangan Saling Jegal

Bakal Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengingatkan para relawannya tidak saling menjegal. Para relawan harus dalam satu komando kepada Ganjar.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 21 Jul 2023, 15:19 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2023, 08:00 WIB
Ganjar Pranowo dalam acara Young on Top National Conference (YOTNC) 2023 di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (15/7/2023).
Ganjar Pranowo dalam acara Young on Top National Conference (YOTNC) 2023 di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (15/7/2023). (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Bakal Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengingatkan para relawannya tidak saling menjegal. Para relawan harus dalam satu komando kepada Ganjar.

"Langkah per langkah mesti kita lakukan agar kita tidak saling potong dan tidak saling jegal," ujar Ganjar saat Silaturahmi 1 Muharam Relawan Ganjar Pranowo di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (19/7/2023).

Menurut Ganjar, kalau ada yang punya sikap berbeda soal politik 2024, harus dihormati. Karena relawan Ganjar, punya hati dan punya pikiran.

"Saya katakan di depan, kalau ada di antara kita yang kemudian ingin menentukan sikap yang berbeda, mari kita hormati," ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah ini pun mengingatkan pekerjaan rumah bersama di bidang ekonomi, politik luar negeri dan ketahanan pertahanan. Yaitu neo kolonialisme. Salah satunya adalah ditentangnya kebijakan Presiden Joko Widodo ekspor nikel.

"PR besar ekonomi, PR besar politik luar negeri, ketahanan, pertahanan, kemarin kami diskusikan dengan matang, bahkan apa yang dikerjakan oleh pak Jokowi hari ini untuk tidak mengekspor nikel perlawanannya sungguh luar biasa. Bahkan saya membaca ada neo kolonialisme by regulation," ujar Ganjar.

Menurut Ganjar ada pihak-pihak yang melawan kebijakan tersebut dengan mencoba mengatur kebijakan ekspor. "Kolonialisme by regulation adalah mengatur semuanya sesuai dengan kehendaknya agar kita mengikutinya, menurut saya go to hell," tegasnya.

Maka itu, Ganjar Pranowo mengajak para relawannya untuk solid menyatukan barisan. Karena hal tersebut menjadi realitas geopolitik hari ini.

"Itu PR kita, maka secara nasional kita musti kuat untuk menyatukan sehingga kita berada pada satu tim yang solid dengan mimpi bersama," pungkasnya.

 

Survei IPWS: Elektabilitas Prabowo Tertinggi Kalahkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

Lembaga penelitian Ipang Wahid Stratejik (IPWS) merilis hasil surveinya, yang salah satunya memotret sejumlah tokoh yang digadang-gadang menjadi calon presiden di Pemilu 2024.

Hasilnya, nama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berhasil berada di posisi teratas jika diadu dengan dua nama lainnya, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo dan Bakal calon presiden dari NasDem Anies Baswedan.

"Capres dari Partai Gerindra ini memiliki elektabilitas sebesar 36,9 persen. Posisi berikutnya diikuti oleh capres dari PDI-Perjuangan, Ganjar Pranowo, yangmemiliki angka elektoral sebesar 36,6 persen. Sementara, bakal capres Koalisi Perubahan dan Persatuan, Anies Baswedan, mengekor di urutan ketiga dengan angka elektoral 26,5 persen," kata Peneliti IPWS Arifki Chaniago dalam keterangannya, Rabu (19/7/2023).

Dia menuturkan, menjelaskan bahwa naiknya elektabilitas Prabowo Subianto tidak lepas dari dukungan Presiden Joko Widodo. Dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi mempersepsikan Prabowo Subianto sebagai tokoh yang dinilai layak sebagai penerus.

Dukungan ini menjadi keuntungan bagi Prabowo mengingat Presiden Jokowi memiliki citra positif dengan kepuasan publik sebesar 80 persen. Ini secara tidak langsung turut menjadi potensi yang meningkatkan elektabilitas Prabowo.

"Sebagai menteri pertahanan, Pak Prabowo telah membuktikan kemampuannya dalam menangani hal-hal strategis. Dukungan yang diberikan presiden kepada Pak Prabowo berdampak besar terhadap elektabilitasnya. Jika Pak Prabowo mampu menarik dukungan masyarakat yang senang dengan kinerja Pak Jokowi, maka peluang di pemilihan presiden 2024 sangat besar," ungkap Arifki.

Adapun, survei ini berbasis daring dan dilakukan pada periode 26 juni-2 juli 2023. Jumlah sampel sebanyak 1.429 responden yang tersebar di 30 Provinsi di Indonesia.

Metodologi yang digunakan adalah Non-probability sampling (incidental sampling) dengan margin of error ± 2.90%.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya