Liputan6.com, Jakarta - Menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kian kokoh usai mendapatkan sinyal dukungan dari partai non parlemen. Seperti yang dilakukan baru-baru ini, Calon Presiden (Capres) Partai Gerindra itu mengunjungi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan adanya kunjungan Prabowo Subianto ke PSI bisa berdampak kuat pada daya elektoral Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra tersebut. Menurutnya, Prabowo mendapatkan banyak keuntungan berupa dukungan yang berlipat ganda.
Baca Juga
“Jadi Pak Prabowo dapat dua dukungan sekaligus, satu mendapatkan hati PSI yang kedua adalah memberikan semacam diferensiasi dengan lawan politiknya yang dianggap terlalu tinggi hati untuk mendatangi lawan atau koalisi partai yang lain,” kata Burhanuddin Muhtadi, di laman YouTube, tvOneNews, pada Jumat (4/8).
Advertisement
Elektabilitas Prabowo belakangan kian kokoh di peringkat pertama dari berbagai macam lembaga survei. Terbaru, Prabowo berhasil unggul dari kandidat Capres partai PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Dari hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA periode 3-15 Juli 2023, Prabowo berhasil menempati peringkat pertama survei tersebut. Prabowo sukses mengantongi dukungan sebesar 52,0 persen. Angka itu jauh lebih tinggi, dibandingkan dengan yang didapat oleh Ganjar dengan 41,6 persen.
Kendati demikian, Burhanuddin menyatakan, walau PSI hanya memiliki suara yang kecil, tapi PSI bisa dikatakan sebagai partai yang selalu tegak lurus dengan arahan Presiden Jokowi. Menurutnya, PSI hanya tinggal menunggu arahan Presiden Jokowi untuk satu suara bulat mendukung Prabowo pada kontestasi demokrasi mendatang.
Terakhir, ia menambahkan, ketika PSI bisa menerima kehadiran Prabowo, hal itu merupakan sinyal kuat bahwa Presiden Jokowi lebih condong menaruh dukungannya kepada Prabowo dibanding Ganjar.
PSI Bisa Menerima Kehadiran Prabowo
“Terakhir, tentu PSI dari sisi suara kecil, dan merendah untuk tidak menyebut sebagai political vehicle Pak Jokowi, tetapi track record PSI memang sangat tegak lurus dengan Jokowi,” ungkap Burhanuddin.
“Jadi ketika PSI bisa menerima kehadiran Pak Prabowo itu semacam sinyal bahwa Pak Jokowi memang arahnya atau lirikan matanya makin ke Pak Prabowo, jadi ada tiga keuntungan sekaligus yang diperoleh oleh Pak Prabowo,” pungkasnya.
Advertisement