Survei Polling Institute Catat Suara Golkar 9 Persen, Bahlil Minta Kader Genjot Kinerja

Politisi Golkar yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengaku kurang gembira dengan angka survei terhadap partainya tersebut.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Sep 2023, 22:00 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2023, 22:00 WIB
Sambut Kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Relawan Pengusaha Muda Gelar Syukuran
Ketua Dewan Pembina Repnas, Bahlil Lahadalia memberi sambutan pada acara syukuran menyambut kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jakarta, Sabtu (20/4). Syukuran kemenangan digelar berdasarkan pantauan hitung cepat tim internal yang memenangkan pasangan nomor urut 01. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Survei Polling Institute periode Agustus 2023, mencatatkan Partai Golkar meraih suara responden sebesar 9 persen. Golkar diketahui berada di posisi ketiga, dengan peringkat pertama ditempati PDIP dengan 25.7 persen dan Gerindra 15.2 persen.

Menanggapi hal itu, Politisi Golkar yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengaku kurang gembira dengan angka survei terhadap partainya tersebut.

"Khusus untuk Golkar, ini partai saya ini. Sedih juga saya melihat partai saya," kata Bahlil seperti dikutip Minggu (10/9/2023).

Membandingkan hasil survei dengan Indikator Politik Indonesia periode Juni 2023, lanjut Bahlil, perolehan Golkar adalah sebesar 9.2 persen. Artinya, ada penurunan tren survei meski berasal dari lembaga yang berbeda.

"Partai Golkar turun menjadi tinggal 9 persen. Beberapa minggu lalu, survei Indikator, Burhanuddin Muhtadi, itu masih 10 persen lebih. Jadi, ini semakin hari semakin turun,” sambung dia.

Bahlil berharap, menuju pemilihan 2024 elektabilitas Partai Golkar tidak terus tergerus. Karenanya eks Bendahara Umum DPD Partai Golkar Papua ini mendorong para kader partai berlogo beringin ini untuk terus membesarkan partai.

"Saya berdoa supaya Golkar tidak sampai di papan bawah. Aku sedih juga dan kalau Golkar sampai papan bawah, saya yakin semua kader yang merasa bertanggung jawab ikut memberikan berkontribusi terbaiknya dalam proses penyelamatan untuk Golkar untuk tetap posisi papan atas," jelas Bahlil.

Sosok Capres Penerus Jokowi

Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
3 Tokoh yang menyatakan bakal maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2024, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Sebagai informasi, selain hasil survei terkait elektabilitas partai peserta Pemilu 2024, Polling Institute juga memperlihatkan tren suara terhadap tiga sosok bakal calon presiden 2024 yakni Ganjar, Prabowo dan Anies.

Bahlil berpendapat, dari nama-nama tersebut, mereka yang akan mendapat sentimen positif adalah sosok menarasikan untuk melanjutkan program dan kebijakan Joko Widodo (Jokowi). Hal itu terlihat dari komitmen para capres terkait kebijakannya kelak, apakah selaras dengan pemerintahan sekarang atau tidak.

"Bagi saya simpel pilihannya. Siapa capres yang selalu menyampaikan pikiran, pandangan, dan programnya yang inheren dengan apa yang ada di Presiden Jokowi," ucap Bahlil dalam kesempatan yang sama.

Dia mencontohkan, program dimaksud adalah kelanjutan program IKN dan hilirisasi, serta pemerataan ekonomi. Dia meyakini, hal itu menjadi tolak bagian ukur bagi calon penerus Presiden Jokowi.

"Yang biasa bicara IKN ini biasanya Pak Ganjar dan Pak Prabowo. Yang bicara hilirisasi, Pak Prabowo lebih banyak, keduanya Pak Ganjar. Keduanya beda-beda tipislah," tutur eks Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu menutup.

Infografis Bursa Cawapres Pendamping Ganjar dan Prabowo
Infografis Bursa Cawapres Pendamping Ganjar dan Prabowo (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya