Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto sangat berkomitmen untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan negara serta bangsa. Prabowo secara tegas selalu berusaha agar bangsa dan negara Indonesia tetap bersatu.
Menurut Ketua Umum Relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer, Prabowo sangat tidak menyukai hal-hal yang bisa menyebabkan perpecahan. Sesuatu yang membuat konflik tidak pernah dilakukan oleh Prabowo.
Baca Juga
Sebaliknya, Menteri Pertahanan tersebut justru cenderung lebih merangkul berbagai pihak. Gaya politik Prabowo selalu merangkul baik kawan ataupun lawan politik.
Advertisement
"Pak Prabowo selalu membicarakan persatuan, beliau benci sekali dengan konflik," kata pria yang akrab disapa Noel, Jumat (15/9/2023).
Noel mengatakan, Prabowo sangat benci jika Indonesia semakin mundur dengan adanya perpecahan. Prabowo tidak ingin sesuatu yang berpotensi memecah belah masuk ke masyarakat.
Hal itu dikarenakan Prabowo menganggap konflik itu bisa membuat Indonesia semakin mundur. Berbanding terbalik dengan komitmen Prabowo yang ingin melanjutkan kebijakan pemerintahan agar Indonesia terus maju.
"Prabowo menganggap konflik itu membuat bangsa ini semakin mundur," ujarnya.
Jadi menurut Noel, memang ada program besar yang akan dilakukan Prabowo ke depan. Program tersebut yakni menyatukan seluruh elemen masyarakat menuju Indonesia yang semakin kuat.
"Jadi ada narasi besar yang menjadi pilihan Pak Prabowo itu adalah persatuan nasional," pungkasnya.
Prabowo Dinilai Masih Jadi Harapan Masyarakat Jabar
Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto masih menjadi harapan masyarakat Jawa Barat. Hal ini dikarenakan sikap Prabowo yang tegas dan berwibawa masih sangat disukai oleh rakyat Jabar.
Meskipun Prabowo sudah masuk ke dalam pemerintahan Kabinet Indonesia Maju, namun masih diharapkan untuk bisa terus memajukan Indonesia. Walaupun masyarakat Jabar sempat merasa kecewa, namun hanya Prabowo yang menyimpan harapan warga Jabar.
"Saya melihat warga Jabar ini masih menaruh harapan kepada Prabowo, meskipun Prabowo masuk ke dalam pemerintah," kata Pengamat Politik Universitas Padjadjaran, Ari Ganjar Herdiansah, Sabtu (9/9).
Sikap tersebut sangat jauh berbeda dengan kondisi Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan. Meski Anies menjadi pesaing terkuat Prabowo di Jabar, namun positioningnya tidak sekuat Prabowo.
Anies dianggap kurang bebas dalam bersikap sebagai capres karena mampu dikendalikan oleh Ketum NasDem, Surya Paloh. Kondisi tersebut cenderung kurang disukai oleh masyarakat Jabar.
"Sedangkan Anies, ini seperti yang kita tahu kurang lebih leluasa juga pergerakan politiknya, tidak seperti Prabowo," ujarnya.Â
Advertisement