Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas partai politik (Parpol) di Jawa Barat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hasilnya, partai Gerindra menempati posisi pertama disusul PDI Perjuangan (PDIP) di posisi kedua.
Partai Gerindra meraih angka elektabilitas sebesar 21,2 persen. Sementara PDIP menjadi runner-up dengan elektabilitas 17,6 persen.
Baca Juga
"Elektabilitas partai politik di Jawa Barat. Pada simulasi surat suara 18 partai politik, Partai Gerindra memperoleh elektabilitas 21,2 persen, diikuti PDI Perjuangan 17,6 persen," jelas Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi saat pemaparan survei secara daring, Selasa (10/10/2023).
Advertisement
Sementara Partai Golkar menempati urutan ketiga dengan elektabilitas 8,2 persen. Partai NasDem dan PKS di belakangnya bersaing ketat dengan masing-masing elektabilitas 7,3 persen dan PKS 7,3 persen.
Kemudian, PKB memiliki elektabilitas 6,7 persen, dan PAN 6,5 persen.
Kemudian Partai Demokrat meraup angka elektabilitas sebesar 3,9 persen. dan PPP dengan elektabilitas 2,4 persen.
Partai Perindo yang belum masuk parlemen memiliki elektabilitas 1,3 persen di Jawa Barat. Diikuti oleh PSI dengan angka 1 persen.
Responden yang tidak menjawab masih ada di angka 14,6 persen. "Sementara partai politik lainnya masih di bawah 1 persen," tutup Arya.
Prabowo Unggul di Jabar
Sementara itu, dalam hasil survei calon presiden (capres), Poltracking Indonesia mencatat elektabilitas bacapres Prabowo Subianto menempati posisi tertinggi dalam survei capres di Jawa Barat. Ketua Umum Partai Gerindra itu memiliki elektabilitas tertinggi yakni 44,2 persen.
"Pada simulasi surat suara 3 nama calon presiden, Prabowo Subianto memperoleh angka elektabilitas 44,2 persen, jauh di atas dua kandidat lainnya," ujar Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi, Selasa (10/10/2023).
Sementara elektabilitas Anies Baswedan 25 persen dan Ganjar Pranowo 21,8 persen.
“Terlihat tren elektabilitas ketiga tokoh capres ini mengalami kenaikan di Jawa Barat. Prabowo mengalami kenaikan tertinggi mencapai 5,7 persen,” kata dia.
Sementara hasil survei gap simulasi head to head Prabowo dan Ganjar, Prabowo unggul jauh di Jabar. "Prabowo memimpin 48,3 persen, Ganjar Pranowo 24,5 persen," kata Arya.
Advertisement
Metode Survei
Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei pada 25 September-1 Oktober 2023 di Jawa Barat dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel survei 1000 responden dengan margin of error kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jawa Barat dipilih karena merupakan provinsi dengan jumlah daftar pemilih tetap terpadat yaitu 35,7 juta pemilih atau 17,6 persen secara nasional.