Liputan6.com, Jakarta - Lingkar Pemuda Indonesia (LPI) mengadakan aksi orasi dan konferensi pers untuk meminta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatukan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Aksi tersebut dilakukan di depan kediaman Megawati Soekarnoputri di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (12/10/2023).
Namun, tak berselang lama aksi tersebut dibubarkan oleh kepolisian setempat karena tidak memiliki izin, sebab tak bisa aksi di depan kediaman seseorang.
Advertisement
Pada akhirnya, aksi tersebut agak bergeser dari kediaman Megawati,meski tidak lama setelah itu kembali dibubarkan karena tidak ada izin ke kepolisian.
Koordinator Aksi Ilwan Nehe mengungkapkan, Aliansi LPI telah menyimpulkan beberapa poin, di mana, pemuda terlibat aktif dalam konstelasi politik 2024. Dia menyebut, hampir 60 persen adalah pemilih milenial pada Pilpres 2024.
Ilwan menyinggung saat Megawati mengusung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo untuk maju ke Pilpres 2024. Menurutnya, itu adalah kebijakan yang tepat dan pihaknya mendukung 100 persen.
"Kami menyampaikan bahwa keputusan Ibu Megawati yang mendorong Pak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP kami mendukung 100 persen. Namun bagi kami LPI akan lebih sempurna, akan lebih mantap bagi kami ketika Pak Ganjar Pranowo dan Pak Prabowo Subianto bersama-sama," ujar Ilwan pada Kamis (12/10/2023).
Ia menilai, ketika sosok Ganjar dan Prabowo digabungkan, maka bisa menjadi pasangan yang cocok serta dianggap mampu menyelesaikan masalah politik hingga ke akar rumput.
"Kenapa kami harus mendorong Pak Ganjar Pranowo dan Pak Prabowo Subianto untuk bersama-sama pada pemilihan 2024. Kami merasa bahwa Pak Ganjar Pranowo dan Pak Prabowo Subianto merupakan sosok yang cocok, sosok yang pas untuk menyelesaikan politik di akar rumput," ucap Ilwan.
Ganjar dan Prabowo Dinilai Mampu Menjalankan Roda Pemerintahan Setelah Jokowi
Kemudian menurut Ilwan, sosok Ganjar dan Prabowo merupakan pasangan yang harus disatukan. Ia menilai dua sosok tersebut mampu menjalankan pemerintahan pasca Jokowi.
"Kami menilai bahwa Ganjar Pranowo yang memiliki pengalaman sebagai pernah berjalan sebagai eksekutif, begitu pun juga pernah berjalan sebagai legislatif. Bahkan bagi kami, upaya yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo bisa mengambil sebuah kebijakan-kebijakan publik untuk kepentingan-kepentingan masyarakat umum," papar Ilwan Neha.
"Kami juga menilai bahwa kenapa Pak Prabowo Subianto, Pak Prabowo Subianto sudah melalui uang yang terkait dengan proses politik di Indonesia, dan Pak Prabowo Subianto juga memiliki masa lalu dalam dunia TNI," sambung dia.
Sedangkan Prabowo, lanjut Ilwan, dinilai juga memiliki andil dalam menyatukan pikiran untuk strategis pemerintahan dan keamanan nasional.
"Maka kami menilai bahwa dua sosok ini, Pak Ganjar dan Prabowo akan mampu melanjutkan proses pemerintahan Jokowi pada tahun 2024,” jelasnya.
Advertisement
Survei: Elektabilitas Naik, Prabowo Salip Ganjar di Jatim
Sebelumnya, elektabilitas Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto di Jawa Timur (Jatim) terbukti mengungguli Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (Anies Baswedan).
Berdasarkan survei Poltracking Indonesia terbaru yang dirilis untuk periode 25 September - 1 Oktober 2023, Prabowo berada di urutan pertama disusul Ganjar dan Anies.
"Pada simulasi surat suara 3 nama Calon Presiden, Prabowo Subianto memperoleh angka elektabilitas (40,6%), diikuti Ganjar Pranowo (38,2%) dan Anies Baswedan (13,6%)," kata Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi, dalam paparannya secara daring yang bertajuk Peta Kekuatan Elektoral Capres - Cawapres Di Provinsi Penentu & Terpadat Kedua Jawa Timur, pada Rabu 11 Oktober 2023.
Arya melanjutkan, selain posisi Prabowo yang belum tergoyahkan di peringkat pertama, tren elektabilitasnya juga terpantau mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Dari hasil survei tersebut, Prabowo mengalami kenaikan sebesar 5,8 persen.
"Tren elektabilitas 3 Capres cenderung naik. Prabowo Subianto mengalami kenaikan (5,8%), Ganjar Pranowo mengalami (2,6%), dan Anies Baswedan mengalami kenaikan (4,3%)," lanjut Arya.
Bila dirinci lebih lanjut, Prabowo mengalami kenaikan yang paling tinggi yakni sebesar 5,8 persen. Terhitung di bulan Juni 2023, Prabowo mengantongi elektabilitas sebesar 34,8 persen, kemudian meningkat menjadi 40,6 persen pada September 2023
Di sisi lain, elektabilitas Ganjar pada bulan Juni 2023 ada di angka 35,6 persen. Angka itu naik sebesar 2,6 persen menjadi 38,2 persen pada September 2023.
Terakhir, elektabilitas Anies juga terpantu mengalami penguatan sebesar 4,3 persen. Di bulan Juni 2023, elektabilitas Anies ada di angka 9,3 persen, lalu menginjak September 2023 menjadi 13,6 persen.
Kemenangan Terbuka Lebar
Kemenangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto semakin terbuka lebar di Pilpres 2024 nanti. Prabowo dinilai semakin potensial menjadi Presiden Indonesia selanjutnya.
Hal itu dilihat dari tingginya elektabilitas Prabowo Subianto di hasil lembaga-lembaga survei terbaru. Dalam hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut terbilang cukup meyakinkan untuk menjadi modal kekuatan di Pilpres 2024.
Pasalnya, Ketum partai Gerindra tersebut unggul cukup signifikan jika bertarung secara head to head dengan kandidat capres manapun. Jika Prabowo head to head dengan Ganjar Pranowo, maka elektabilitas yang diperoleh sebesar 45,7%. Sedangkan Ganjar mendapat 34,4%.
Menurut Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, tingginya elektabilitas Prabowo jika berhadapan dengan Ganjar memang karena positioning Prabowo yang cukup bagus.
"Kalau kita bicara simulasi dua nama, maka keunggulan Prabowo itu satu pemilih Anies itu sebagian besar pindah ke prabowop ketika masuk ke putaran kedua. Jadi itu sesuatu yang sudah lama kita perkirakan," kata Djayadi dalam paparannya di CNN Indonesia, Senin (9/10/2023).
Menurut Djayadi, posisi Prabowo yang sebagai capres jalan tengah masih sangat berpotensi merebut suara pemilih dari capres lain. Faktor tersebut masih sangat relevan dan terbukti ampuh untuk memenangkan Prabowo di Pilpres 2024.
Djayadi mengatakan, fenomena itu sebenarnya merupakan sesuatu yang sudah lama, namun hingga saat ini nyatanya sangat ampuh menjadikan Prabowo sosk capres terkuat. Prabowo semakin potensial untuk menjadi Presiden Indonesia selanjutnya.
"Sementara kalau Prabowo berhadapa dengan Anies, maka pemilih Ganjar yang banyak pindah ke Prabowo. Jadi memang posisi Prabowo yang berada di tengah di antara Anies dan Ganjar," ujarnya.
Advertisement