Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto berhasil mengantongi elektabilitas tertinggi di Jawa Timur menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Adapun elektabilitas tertinggi tersebut lantaran Prabowo meraih dukungan penuh dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah Tapal Kuda.
Berdasarkan survei terbaru yang dirilis Poltracking Indonesia periode 25 September – 1 Oktober 2023, Prabowo berhasil mendapatkan dukungan tertinggi di wilayah aglomerasi – kultural Tapal Kuda. Adapun wilayah yang meliputi Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasuruan, Probolinggo, dan Situbondo tersebut, memberikan dukungan tertinggi terhadap Prabowo dengan total 47,8 persen suara.
Baca Juga
Sementara itu, Capres PDIP Ganjar Pranowo di wilayah Tapal Kuda hanya mampu meraup total suara sebesar 30,0 persen. Kemudian, Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan berada di peringkat ketiga dengan hanya mampu mengumpulkan suara sebanyak 13,4 persen.
Advertisement
Melihat hal tersebut, Pengamat Politik Universitas Airlangga Prof Kacung Marijan menjelaskan, Prabowo memang terbukti mendapatkan dukungan tertinggi di kalangan pemilih yang ada di wilayah Tapal Kuda. Wilayah yang lekat dengan NU dan PKB tersebut, memang mayoritas masih menaruh hati terhadap Prabowo.
“Tapal Kuda dan Madura itu memang basisnya NU dan PKB, jadi ya wajar Pak Prabowo meraih keunggulan terbesar di kedua wilayah tersebut,” kata Prof Kacung dalam keterangannya, Jum’at (13/10).
Lebih lanjut, Prof Kacung menerangkan selain dapat dukungan besar di wilayah Tapal Kuda, Prabowo juga berdasarkan hasil survei yang sama mengantongi dukungan tertinggi di kalangan NU secara keseluruhan. Di dalam survei Poltracking, Prabowo masih terlalu digdaya bagi Ganjar dan Anies di kalangan pemilih NU.
Pemilih NU Jadi Amunisi Prabowo
Di survei Poltracking tersebut, Prabowo mendapatkan raihan suara terbanyak dengan 41,7 persen. Kemudian, disusul dengan perolehan dukungan Ganjar di peringkat kedua dengan 37,5 persen dan Anies di peringkat ketiga dengan 14,6 persen.
Oleh karena itu, Prof Kacung menekankan Prabowo unggul di Jawa Timur dibandingkan dengan capres lain menjelang Pilpres 2024. Unggul di simulasi tiga capres hingga banyak dipilih pemilih NU menjadi amunisi yang baik bagi Prabowo merebut suara terbanyak di Jawa Timur di pesta demokrasi mendatang.
“Jadi saya rasa ini yang menjelaskan Pak Prabowo leading di Jawa Timur, besarnya dukungan nahdliyin membuat elektabilitasnya tak terkejar,” tutup Prof Kacung.
Advertisement
Dapat Dukungan dari Kiai NU
Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mendapatkan dukungan yang kuat dari para kiai dan ulama Nahdlatul Ulama (NU) menjelang Pilpres 2024. Dukungan itu terbukti memberikan dampak yang signifikan bagi elektabilitas Prabowo di pesta demokrasi mendatang.
Pengamat Politik Citra Institute, Yusak Farchan menilai Prabowo saat ini menjelma menjadi salah satu capres yang mengantongi keunggulan di Jawa Timur (Jatim). Menurutnya, melimpahnya dukungan tersebut lantaran Prabowo memiliki kedekatan dengan para kiai dan ulama NU di Jawa Timur.
BACA JUGA:Gerindra Tuban Beberkan Alasan Dukung Gibran Jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2024 “Prabowo unggul di Jatim karena beberapa hal. Pertama, keunggulan itu tentu karena dukungan para kiai dan ulama NU yang semakin meluas di Jatim mendukung Prabowo,” kata Yusak, Kamis (12/10/2024).
Lebih lanjut, Yusak menegaskan, melejitnya elektabilitas Prabowo belakangan ini memang menjadi sinyal positif baginya menjelang Pilpres 2024. Terlebih di Jawa Timur yang selama ini Prabowo tak pernah mengantongi keunggulan.
Komunikasi Prabowo dengan NU Berdampak Positif
Bila dilihat dari survei terbaru yang dirilis Poltracking Indonesia pada periode 25 September – 1 Oktober 2023 untuk wilayah Jawa Timur, Prabowo berada di urutan teratas. Prabowo sukses mengalahkan capaian elektabilitas Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
Dari survei Poltracking tersebut, Prabowo berhasil mendapatkan total dukungan sebesar 40,6 persen. Diikuti Ganjar dengan 38,2 persen dan Anies yang masih tertahan di peringkat tiga dengan 13,6 persen.
Tak hanya unggul di simulasi tiga nama capres, di survei yang sama, Prabowo juga mendapatkan mayoritas dukungan dari para pemilih yang merasa dekat dengan NU. Pada sebaran klaster yang merasa dekat dengan NU, Prabowo mendapatkan dukungan sebesar 41,7 persen, disusul Ganjar dengan 37,5 persen dan Anies 14,6 persen.
Oleh karena itu, adanya komunikasi yang dekat dan hangat di antara Prabowo dan para kyai NU berdampak positif pada daya elektabilitas jelang Pilpres 2024. Hal itu kian menunjukkan Prabowo semakin diterima dan mendapatkan limpahan dukungan di beberapa titik di Jawa Timur, terutama wilayah Tapal Kuda yang memang kental dengan nuansa NU.
“Komunikasi dan safari politik Prabowo yang intens ke kalangan kiai NU turut mengerek elektabilitas Prabowo terutama di Tapal Kuda,” ujar Yusak.
Advertisement