Liputan6.com, Jakarta - Kampanye Pilpres 2024 akan dimulai pada 28 November 2023. Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan akan memulai kampanyenya dari Jakarta.
"Mulai Jakarta dulu," kata Anies ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (24/11/2023).
Baca Juga
Anies tidak menjawab daerah mana saja yang akan diintensifkan selama kampanye. Ia tak menjawab apakah bakal segera ke Jawa Tengah dan Jawa Timur yang menjadi daerah kelemahannya.
Advertisement
"Nanti temen-temen akan terima jadwalnya kok," kata mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Anies mengaku bakal banyak membuka dialog dengan masyarakat ketika berkampanye. Ia akan banyak bertanya kondisi masyarakat hari-hari ini.
"Kita akan menanyakan kepada masyarakat apakah yang dirasakan hari ini sudah baik. Misalnya apakah kebutuhan pokok harganya terjangkau atau harganya mahal," katanya.
"Apakah pendidikan harganya terjangkau atau tidak terjangkau. Urusan kesehatan rumit atau mudah. Lapangan pekerjaan mudah atau sulit. Kalau jawabannya sulit tidak terjangkau pertanyaan berikutnya apa mau diteruskan," jelasnya.
Anies akan banyak menawarkan perubahan kepada masyarakat yang merasa tidak puas dengan kondisi hari-hari ini.
"Kalau tidak mau teruskan maka kita lakukan perubahan. Kami menawarkan perubahan apakah penegakan hukum tebang pilih atau tidak. Masyarakat akan menilai. Jika tebang pilih kami tidak akan tebang pilih. Mau diteruskan yang tebang pilih atau tidak," ujarnya.
"Biarkan pertanyaan-pertanyaan itu jawab oleh masyarakat karena yang akan memilih masyarakat kami akan berkampanye dengan memberikan pertanyaan. Dan pertanyaan itu kemudian dipakai untuk menilai apakah meneruskan atau perubahan," pungkasnya.
Anies Baswedan Tak Khawatir Dilabeli Politik Identitas
Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan membenarkan dirinya dan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah disodorkan pakta integritas saat hadir di pembukaan Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional tahun 2023 di Aula Khadijah Majelis Az-Zikra Sentul, Bogor, Sabtu, 18 November 2023.
"Ya (disodorkan pakta integritas). Dan semuanya adalah tentang bagaimana membangun rasa keadilan bagaimana memberikan ketenteraman. Nanti saya rasa akan keluar juga. Dan itulah saya menandatangani seperti itu tuh banyak. Jadi bukan sesuatu yang baru," kata Anies di acara Indonesia Milenial and Gen Z Summit 2023, di kawasan Spark, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).
Lebih lanjut, terkait hal ini Anies tidak khawatir bakal diterpa lagi isu politik identitas seperti pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017. Padahal, kata Anies saat itu dia berkomunikasi dengan seluruh elemen dan organisasi di Ibu Kota.
"Ketika kami mengikuti Pilkada 2017, saya mendapatkan dukungan dari berbagai unsur masyarakat, lintas agama, lintas etnis, lintas kelompok, lintas profesi. Dan saya tidak melihat mereka sebagai orang bukan warga Jakarta," jelas dia.
Advertisement
Bertemu Dengarkan Aspirasi Warga
Kali ini, Anies menyebut dia kembali melakukan hal yang sama. Dia bertemu dan mendengarkan aspirasi masyarakat sebagai pemilih untuk Pilpres 2024.
"Seperti juga sekarang, saya berjumpa dengan semua kelompok. Dari mulai kelompok agama apa saja, kelompok profesi, profesi apa saja, dari mulai kelompok etnis, etnis apa saja," kata dia.
Menurut Anies, dia mencoba untuk menempatkan semua pihak sebagai warga negara Indonesia yang punya hak sama di hadapan para capres dan cawapres.
"Dan ketika saya bertugas di Jakarta cara saya membuat kebijakan dengan merujuk prinsip keadilan, prinsip kepentingan publik, prinsip scientific, dan aturan undang-undang termasuk Pancasila, UUD 45 dan seluruh peraturan yang ada," kata Anies.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com