Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera menggelar debat calon presiden dan calon wakil presiden 2024. Calon Presiden Nomor urut satu, Anies Baswedan pun teringat kembali kenangan ketika menjadi moderator debat pada Pemilu 2009.
Saat itu ada tiga pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), yaitu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla-Wiranto.
Baca Juga
"Benar juga ya dipikir-pikir, di 2009 waktu itu debat pertama KPU karena sebelumnya tidak ada debat, dan saya dapat tugas jadi moderator waktu itu," ujar Anies di Ancol, Jakarta, Rabu 29 November 2023.
Advertisement
Menurut Anies, tidak ada persiapan khusus saat debat capres nanti. Sebab, debat merupakan adu gagasan. Modalnya adalah rekam jejak dan pengalaman.
"Dan sebenarnya di dalam perdebatan diskusi itu tidak ada persiapan khusus bagi para calon, kenapa? Karena persiapannya adalah rekam jejaknya, persiapannya rekam karyanya, persiapannya gagasannya," ujar mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Anies mengatakan, ketika menjadi moderator debat capres, sangat membayangkan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan dijawab dengan rekam jejak masing-masing calon. Kalau calon tidak punya rekam jejak akan menghadapi tantangan.
"Jadi saya pernah merasakan sebagai penanya, memoderatori itu membayangkan betul sesungguhnya pertanyaan itu dijawabnya dengan rekam pengalaman rekam jejak. Jadi kalau tidak ada pengalaman tidak ada rekam jejak pasti akan menghadapi tantangan tersendiri tapi kalau ada rekam jejak rekam gagasan rekam karya maka otomatis ini seperti diskusi yang seperti doorstop juga akhirnya," ujar Anies.
Ia mengaku sama sekali tidak pernah membayangkan ketika menjadi moderator debat capres, akan menjadi calon presiden yang berdiri di atas panggung debat.
"Ya enggak lah enggak pernah kebayang itu beberapa tahun yang lalu," kata Anies.
Soal persiapan debat perdana, Anies mengaku hanya ada persiapan teknis. Terutama soal waktu penyampaian gagasan yang dibatasi waktu.
"Oh nanti kita akan siapin persiapan teknisnya. Masih panjang," ujar Anies.
Siap Hadapi Anak Presiden di Debat Cawapres, Cak Imin: Debat Makanan Sehari-hari
Sementara itu, cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menanggapi persiapan debat capres-cawapres. Salah satu yang akan dihadapi Cak Imin adalah putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Kata Cak Imin, dia biasa saja menghadapi anak presiden di debat mendatang. Baginya, debat merupakan makanan sehari-hari.
"Yang namanya debat kan makanan sehari-hari, jadi biasa aja," ujar Cak Imin di Ancol, Jakarta, Rabu (29/11) malam.
Apa yang dipersiapkannya hanya soal masalah teknis. Terutama masalah waktu bicara yang dibatasi.
"Pasti ada, teknikal, persiapan teknis," ujar Cak Imin.
"Karena dibatasi waktu ada menitnya nah di situ," timpal capres nomor urut satu, Anies Baswedan, yang mendampinginya.
Cak Imin mengaku tidak mudah bicara sampaikan gagasan dalam waktu yang terbatas. Karena itu, masalah teknis ini jadi yang perlu disiapkan matang.
"Dikira gampang apa ngomong dikit harus langsung dalam waktu terbatas," kata Ketum PKB ini.
Advertisement
Alasan Anies Pilih Maju Pilpres 2024: Bukan Saya Mendaftar, Tapi Dapat Panggilan
Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan, mengungkapkan alasannya memilih presiden sebagai tujuan hidup perjalanan politiknya di 2024. Anies menyebut, dia tak mendaftar sendiri melainkan diminta.
Hal ini disampaikan Anies dalam sesi tanya jawab Desak Anies bersama kalangan anak muda di Kafe 150, Bandung, Jawa Barat, Rabu 29 November 2023. Agenda ini menjadi bagian dari kegiatan kampanye pemilu Anies di Bandung.
"Mengapa pak, mengapa presiden Republik Indonesia? Dari semua pilihan hidup yang bisa bapak pilih dan lanjutkan, mengapa presiden Indonesia?," kata peserta Desak Anies, Sarah Ardiwinata.
"Saya ini sedang bertugas di Jakarta menjadi gubernur. Kemudian saya dipanggil untuk menjadi calon presiden yang mengundang adalah Partai Nasdem yang tidak mendukung saya dalam pilkada 2016-2017, justru yang mengundang. Jadi saya ini diundang," jawab Anies.
Anies menyatakan, panggilan itu dia terima lantaran berkaitan dengan mengurusi kehidupan bangsa dan negara. Anies menilai, tugas mengurus bangsa sebagai hal yang terhormat.
"Nah saya ini saya selalu katakan, saya kalau ada panggilan tugas untuk mengurusi bangsa ini, saya akan bilang ya, saya siap. Seperti ketika Sarah dapat panggilan tugas jadi ketua OSIS, oke saya siap, saya kerjakan kenapa? Karena ini adalah sesuatu yang terhormat," jelas Anies.
Menurut mantan gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini, politik harus dijaga kehormatannya. Dia menyebut, berkecimpung di dunia politik menjadi salah satu cara untuk menjaga hal tersebut.
"Dan kami ingin menjaga agar tugas di dunia politik itu adalah tugas yang dijaga kehormatannya dan saya pilih untuk menerima panggilan itu dan sekarang saya menjadi calon presiden," kata Anies.
"Bukan saya mendaftar, tapi saya dapat panggilan untuk menjadi calon presiden dari partai politik sekarang Nasdem PKS dan PKB. Gitu ceritanya," tandas Anies.
Â
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com