Atikoh: Ganjar-Mahfud Akan Sat Set Wujudkan Kedaulatan Pangan dan Bela Petani

Istri Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo, Siti Atikoh menyatakan paslon Ganjar-Mahfud akan bergerak cepat alias sat set menangani masalah di bidang pangan nasional dan harga sembako yang tidak stabil.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 06 Des 2023, 13:47 WIB
Diterbitkan 06 Des 2023, 13:47 WIB
Istri Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo, Siti Atikoh saat menghadiri pertemuan dengan Komunitas Wanita Tani (KWT) dan Pameran Produk UMKM di Kulon Progo, Yogyakarta, Rabu (6/12/2023).
Istri Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo, Siti Atikoh saat menghadiri pertemuan dengan Komunitas Wanita Tani (KWT) dan Pameran Produk UMKM di Kulon Progo, Yogyakarta, Rabu (6/12/2023). (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Istri Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo, Siti Atikoh menyatakan paslon Ganjar-Mahfud akan bergerak cepat alias sat set menangani masalah di bidang pangan nasional dan harga sembako yang tidak stabil.

Hal itu disampaikan Atikoh setelah mendapatkan aspirasi dalam pertemuan dengan Komunitas Wanita Tani (KWT) dan Pameran Produk UMKM di Kulon Progo, Yogyakarta, Rabu (6/12/2023).

Dalam pertemuan itu, Atiqoh menerima curahan hati seorang ibu petani soal bagaimana petani kerap dirugikan ketika harga-harga meninggi, tapi harga di tingkat petani justru rendah.

"Tentu ini harus ada bagaimana kita ada formula. Tentu harus ada subsidi. Subsidinya seperti apa? Apakah bentuknya subsidi harga (di pasar) atau pemerintah yang menampung hasil (petani) dengan harga yang cukup sehingga mereka mendapat keuntungan yang cukup," kata Atikoh, Rabu (6/12/223).

Atikoh mengatakan, dengan adanya formula yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengatasi melambungnya harga bahan pokok, maka masyarakat akan merasakan adanya keberpihakan.

"Mereka merasa keberpihakan Pemerintah itu ada, Pemerintah itu hadir ketika petani itu membutuhkan," tuturnya.

Selain itu, Ia menilai petani harus diingatkan untuk membangun lumbung keluarga terlebih dahulu. Artinya, sebagian dari produksi mereka disimpan untuk konsumsi sendiri. Sebab kerap terjadi, ketika semua produksi padi dijual, petani harus membeli beras dengan harga yang lebih mahal.

"Karena ada beberapa petani ketika harga naik justru mereka sebagai konsumen,” imbuh Atikoh.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harus Ada Upaya untuk Atasi Masalah Pangan

Siti Atikoh Hadiri Hari Disabilitas Internasional
Siti Atiqoh tiba pada pukul 12.26 WIB dengan menggunakan mobil berwarna hitam. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ia menilai harus ada upaya lebih jauh dalam mengatasi masalah pangan tersebut dengan menelisik ke dalam rantai distribusi produk pangan.

“Nah ini rantai distribusinya perlu diformulakan lagi karena titiknya bisa sampai 9 dari mulai produksi ke tingkat konsumen," sambungnya.

Saat berbicara di hadapan ibu-ibu KWT, Atikoh sempat menyebut salah satu program yang disiapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

“Kalau program Mas Ganjar sih ingin memperkuat posisi Bulog agar stabilitas harga dan ketersediaan pangan bisa pro petani,” kata Atikoh.

 


Catat Seluruh Aspirasi Masyarakat

Atikoh juga sempat menekankan bahwa dirinya mencatat seluruh yang disampaikan masyarakat untuk disampaikan kepada Ganjar. Istilahnya adalah “belanja masalah”.

“Apa permasalahan negara. Karena sebenarnya kita bisa jadi negara tangguh, tapi kenapa seakan terasa mandek? Terutama terkait negara pertanian. Jangan malu dengan potensi pertanian kita, kok seolah dipinggirkan. Kita harus bergandengan tangan, kompak dan sat set mewujudkan kedaulatan pangan,” katanya.

“Intinya kita harus bersama bergotong royong agar kedaulatan pangan di negara ini terwujud. Karena jika kedaulatan pangan terjaga, Indonesia akan menjadi negara tangguh,” pungkasnya.

Infografis Jelang Pendaftaran Capres-Cawapres, Mahfud MD Diumumkan Jadi Cawapres Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jelang Pendaftaran Capres-Cawapres, Mahfud MD Diumumkan Jadi Cawapres Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya